Ketika Cinta Bicara: Yuyun Betalia

Setelah bertahun-tahun, akhirnya aku kembali. Kembali melihat pria yang sudah meremukan hatiku. Menghancurkannya jadi debu. Membuatnya hampa tanpa ada satupun pria yang bisa menyentuhnya lagi.

Aku, aku membencinya, benar-benar membencinya. Dia sudah mematahkan sayap-sayap cintaku. Hingga aku tidak bisa mengepakan sayap itu lagi. Berkali-kali pria datang menawarkan cinta padaku, tetapi karena dia, pria itu hanya berakhir menjadi mainanku.

Dulu, aku tidak begini, tetapi karena ddia aku menjadi wanita yang menbenci pria. Akutidak percaya pada kata cinta. Dan karena dia aku berubah. Tak ada lagi Quinn dengan wajah polos. Tak ada lagi Quinn yang periang. Dia adalah pria terjahat yang pernah aku kenal. Dia menyakitiku siang dan malam.

Dulu, aku begitu mencintainya. Menganggapnya pangeran dalam hidupku. Namun, itu dulu. Ya, dulu aku memang begitu naif. Aku tidak pernah sadar bahwa dalam dunia nyata tak ada yang namanya pangeran. Aku begitu tenggelam dalam dunia dongen, tetapi sekarang tidak ada lagi Quinn yang naif.

Sekarang aku sudah siap bertemu kembali dengannya. Sebagai Quinn dewasa, bukan sebagai gadis cilik yang akan menangis karena sakit hati.

-Karrenina Quinnova Candice