arus diakui saat awal-awal menjadi penghafal Al-Qur'an, pe- Hnulis selalu dibayang-bayangi oleh keraguan akut dan disergap rasa pesimis. Ada secuil pertanyaan ganjil yang menyerbu otak penulis, Apakah aku sanggup merampungkan seluruh hafalan Al-Qur'an setebal itu? Namun, berkat usaha yang tak kenal lelah serta diimbangi dengan doa, akhirnya penulis diberi anugerah Allah sehingga mampu merampungkan hafalan Al-Qur'an. Melalui buku ini penulis akan berbagi kisah pengalaman saat menghafal Al-Qur'an kepada pembaca selama penulis menjadi santri penghafal Al-Qur'an.