Konservasi Mangrove dan Kesejahteraan Masyarakat

·
· Yayasan Pustaka Obor Indonesia
5.0
1 review
eBook
280
Pages
Ratings and reviews aren’t verified  Learn more

About this eBook

 Ekosistem hutan mangrove (EHM) memiliki keterkaitan fungsi yang sangat signifikan bukan hanya bagi masyarakat pesisir, melainkan juga bagi masyarakat non-pesisir.  EHM  memiliki berbagai fungsi yang sangat bermanfaat, misalnya, sebagai habitat berbagai biota laut yang bersifat ekonomis dan ikut berperan sebagai wahana proteksi masyarakat pesisir dan non-pesisir dari terpaan badai.  Bahkan,   masih banyak manfaat dari EHM yang belum diketahui masyarakat,  umpamanya, buah mangrove, dapat dijadikan makanan, obat, dan sirup.  

Melihat begitu multifungsinya EHM bagi masyarakat banyak,  sudah seharusnya  kita bahu-membahu berperan serta menjaga EHM. Sayangnya, perhatian pemerintah pada  ekosistem hutan mangrove tidak sebesar perhatian pemerintah pada kawasan hutan secara umum. Indonesia  memiliki  ekosistem hutan mangrove  seluas 3.6 juta hektar dengan kondisi masih baik.  Sementara itu,  luas ekosistem hutan mangrove (EHM) di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sampai 2013 mencapai 117.229,29 hektar. Kondisi kekinian mangrove di Kabapaten Belitung masih relatif terjaga,  sementara  kondisi mangrove di Kabupaten Bangka  rusak parah, akibat kegiatan penambangan timah legal dan ilegal.

Buku yang  berjudul Konservasi Mangrove dan Kesejahteraan Masyarakatini  merupakan hasil penelitian pada 2012, 2013, dan 2014 di Kabupaten Belitung dan Bangka Barat. Berisi sembilan tulisan yang dibahas oleh para ahli yang memiliki integritas  tinggi dengan latar belakang keilmuan dari berbagai perguruan tinggi ternama dalam dan luar negeri.

Buku ini  memberikan proses pembelajaran yang sangat bermanfaat untuk menambah khazanah pengetahuan dan keilmuan dalam  mengonservasi suatu ekosistem mangrove dengan mengedepankan nilai-nilai kearifan lokal yang telah menjadi aset masyarakat secara turun-temurun. Semoga Buku ini bermanfaat bagi  para pembaca.

Ratings and reviews

5.0
1 review

About the author

Robert Siburian, adalah peneliti pada Pusat Penelitian Kemasyarakatan dan Kebudayaan, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, sejak 1996. Pendidikan Sarjana Ekonomi diperoleh dari Fakultas Ekonomi Universitas Jember pada 1994. Pendidikan Magister di bidang Antropologi Sosial diperoleh dari Departemen Antropologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia pada 2004. Saat ini (2016) sedang menempuh pendidikan doktoral di Departemen Antropologi, FISIP-Universitas Indonesia. Tulisan-tulisan terkait pengelolaan sumber daya alam (hutan dan batubara) dan masyarakat perbatasan, dimuat di berbagai jurnal, antara lain: Masyarakat Indonesia, Masyarakat dan Budaya, Jurnal Antropologi, Penelitian Kesejahteraan Sosial, Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial, Penelitian dan Pengembangan Komunikasi dan Informatika, Ekonomi dan Pembangunan, Kepariwisataan Indonesia, dan Inovasi.

John Haba, adalah Profesor Riset pada Pusat Penelitian Kemasyarakatan dan Kebudayaan, Lembaga Ilmu Pengetahun Indonesia (P2KK-LIPI), Jakarta. Gelar doktor Antropologi Sosial diperoleh dari Departement of Anthropology, The University of Western Australia, Perth, Australia, 1998. Bidang kajiannya meliputi isu-isu daerah perbatasan (border areas), Komunitas Adat Terpencil (KAT, sebelumnya dinamakan Masyarakat ‘Terasing’), aspek sosial kehutanan dan etnisitas. Penulis medapatkan kesempatan untuk menjadi visiting scholar di Universitas Leiden, Belanda (1999) dan Universitas Oxford, Inggris (2003); kemudian pada tahun 2014 diundang selaku profesor tamu (Visiting Professor) di Asian and African Studies (ASAFAS), Universitas Kyoto (Jepang). Antara tahun 2000-2015, penulis menjadi koordinator Asian Public Intellectuals Fellowships Program Indonesia (API Fellowships Program), yang disponsori oleh The Nippon Foundation, Tokyo. Selaku peneliti, penulis mengikuti berbagai seminar di dalam dan luar negeri; dan tahun 2010 menjadi anggota tim kajian isu-isu sosial-budaya Lembaga Pertahanan Nasional (Lemhanas). Karya ilmiahnya banyak diterbitkan baik dalam negeri mapun luar negeri. Beberapa tulisannya di publikasi oleh LIPI Press antara lain, State, the Isolated People and Development (2002); Taman Nasional Kutai: Kondisi Kekinian, Persepsi dan Tantangan dalam Pengelolaannya (2006); Social History of the Kaili People in Central Sulawesi (An Ethnographic Approach) (2008); Kolaborasi di Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung, Sulawesi Selatan (2007); Potensi Program Kolaborasi Pengelolaan Hutan di Kabupaten Halmahera Barat (2010), dan Pola Hubungan Stakeholders dalam Mengelola Sumber daya Air Danau Toba: Kasus Kabupaten Simalungun (2011). Kontak e-mail:[email protected].

Rate this eBook

Tell us what you think.

Reading information

Smartphones and tablets
Install the Google Play Books app for Android and iPad/iPhone. It syncs automatically with your account and allows you to read online or offline wherever you are.
Laptops and computers
You can listen to audiobooks purchased on Google Play using your computer's web browser.
eReaders and other devices
To read on e-ink devices like Kobo eReaders, you'll need to download a file and transfer it to your device. Follow the detailed Help Centre instructions to transfer the files to supported eReaders.