menjadi sesuatu yang bermanfaat untuk disampaikan dan
diceritakan kepada pembaca. Sedangkan ide bisa didapat
dari kejadian sehari-hari yang kita lihat, kita dengar, kita
rasakan bahkan yang kita lakukan sendiri.
Menulis bisa dilakukan oleh siapa saja tanpa
batasan pendidikan, dan dapat dilakukan oleh siapa saja
asal mau belajar dan punya keinginan yang kuat, meski
dengan keadaan bagaimana pun. Salah satunya seperti
yang dilakukan Pungky ini.
Saat tahu bagaimana keadaan Pungky, saya
teringat dengan salah satu novelis yang mempunyai
keadaan yang sama dengannya. Namanya Ramaditya
Adikara. Meskipun beliau mengalami tuna netra tetapi
beliau aktif menulis, ngeblog, youtube, bermain game.
Untuk melihat bagaimana aktivitasnya dan bagaimana
cara beliau melakukan itu bisa dilihat di youtubenya
dengan nama pencarian Ramaditya Adikara.
Membaca 10 cerpen yang ditulis Pungky dalam
kumpulan cerpen Korban Berita Pagi ini membuktikan
bahwa Pungky mempunyai potensi yang bagus dalam
menulis jika terus diasah. Cerita-cerita di dalamnya
mengambil ide tidak jauh-jauh dari kehidupan sehari-hari
seperti keluarga, persahabatan dan pertemuan dengan
orang-orang di sekitar. Meskipun begitu tulisan Pungky
di buku ini mempunyai banyak hikmah yang bisa dipetik
setelah kita selesai membacanya.
Misalnya berhubungan dengan parenting (ilmu
mendidik buah hati), tentang bagaimana anak harus
bersikap dengan orangtua tertulis pada cerita yang
berjudul Cermin yang Berkeriput, Dewasakan Aku, Karma
Kurma, Puzzle Kehidupan, Mimbar Maulid. Tentang kerja
keras pada cerita berjudul Jukir Menjungkir Batin. Tentang
berpikiran positif dengan profesi orang dan berusaha
melihat sisi baiknya pada cerita Korban Berita Pagi.
Tentang manfaat kejujuran pada cerita Manusia Angka.
Dan hikmah lain pada beberapa cerita lainnya. Buku
kumpulan cerpen ini sangat cocok dibaca oleh pembaca di
segala usia mulai dari usia remaja SMP hingga orang usia
tua yang masih gemar membaca.