Kulminasi: Dan Cerita-cerita Lainnya

· · · · · · · · · · · · · ·
· Anak Hebat Indonesia
۳٫۰
۲ مرور
ای-کتاب
192
صفحه‌ها
رده‌بندی‌ها و مرورها به‌تأیید نمی‌رسند.  بیشتر بدانید

درباره این ای-کتاب

Dia adalah satu dari banyak orang. Dia adalah satu dari banyak peleburan. Dia adalah lautan, gunung, dan matahari itu sendiri. Dan, detik itu pula, begitu saja dia mengerti sesuatu. Mulai saat itu dia tidak boleh jatuh cinta. Atau dia akan kehilangan inderanya. Tapi dia meyakini bahwa suatu saat ketika dia menemukan belahan dirinya, dia akan jatuh cinta kepadanya dan akan mengorbankan nyawa untuknya. (Tat Tvam Asi, Azri Zakkiyah)

 

Tetapi, apakah sesungguhnya takdir itu? Aku mengejawantah seraya menelisik ucap pengkhotbah yang kerap menyebutkan kata takdir dalam pemuliaan otoritas dan pentingnya kepatuhan terhadap hal itu. Akan tetapi, aku justru melihat, bahkan mengalami bahwa takdir ialah rangkai pikiran. Dan pikiran membidani peristiwa. (Udumbara, Deasy Tiyaroh)

 

Hujan turun lagi. Barangkali Tuhan memang menjadikan hujan sebagai pengantara cinta kita. Entahlah. Bagiku hujan adalah penenang dari tubuhku yang panas dingin melihatmu langsung. (Kulminasi, Dimas Indiana Senja)

 

Badanku lengket dan menjijikkan. Aku merasa seperti keong berlendir yang sekarat.“Siramkan air bunga kembang tujuh rupa ini dari atas,” katanya sambil mengaduk-aduk sesuatu di sebuah tempayan kecil dari tanah liat. Rasa air yang dingin sekejap membuatku terkejut. Kedua orangtuaku lalu memapahku ke laut. Mereka mencelupkan kepalaku sebanyak sembilan kali sesuai dengan angka hari kelahiranku yaitu hari Sabtu. Aku menggigil kedinginan. “Suruh dia tidur telungkup.” (Bebainan, Putu Rastiti).

رتبه‌بندی‌ها و مرورها

۳٫۰
۲ مرور

درباره نویسنده

Dimas Indiana Senja, nama pena dari Dimas Indianto S. M.Pd.I, dosen muda IAIN Purwokerto. Menulis puisi dan esai. Pada 2015, pernah mendapatkan penghargaan dari Pemkab Brebes sebagai pemuda berprestasi di bidang pendidikan, seni, dan budaya. Sering diundang baca puisi dan mengisi seminar sastra di berbagai kota hingga luar negeri. Buku puisinya “Nadhom Cinta” dan “Suluk Senja”, buku esainya “Sastra Nadhom”. Menjadi pengasuh komunitas Pondok Pena, Purwokerto. Mendirikan Bumiayu Creative City Forum dan Gerakan Kebhinekatunggalikaan Kabupaten Brebes.

Arung Wardhana Ellhafifie, lahir di Bangkalan, 12 Januari 1981. Nama pena dari Hoirul Hafifi, karya-karyanya: Antologi puisi di antaranya Antologi bersama Bisikan Kata Teriakan Kota (DKJ 2003), Duka Aceh Duka Kita (KSSI 2004), Empat Amanat Hujan (DKJ 2010), Negeri Cincin Api (LESBUMI NU & Bakti Budaya Djarum Foundation 2011), Rampak Naong (DKJT 2015), Antologi puisi tunggal; Mampus!!! (Komunitas Masyarakat Lumpur 2016), Mancok!!! (KML, 2016). Karya drama di antaranya sebuah Monolog; Dinding (2012), Sembahyang Di Warung Kopi (2014), Seragam Cokelat Bau Tahi Kucing (2014), Pappaan (2015), Artis Papan Atas, Preeet!!! (2016). Naskah Drama; Anjing Budug (2012), Carok (Bengkel Penulisan Naskah Drama DKJ 2013 & Tat Tvam Asi, I am you are you me, Ubud Writers and Readers 2016 (Dua Bahasa)), Lingerie Merah (Adaptasi cerpen Wa Ode Wulan Ratna, 2013), Laknat, Bengkah la’an (Mampus Sudah, 2014), Biadab (Album Keluarga 50 Tahun 1965, DKJ 2015), Babak-Babak Tuan Besar (2016), Hyper Performance (2016). Sedang menyelesaikan empat naskah drama lainnya; Haram Jadah, Sinting, Sundel, Gila!!!! (2016). Antologi Cerpen tunggal; Akan Kubunuh Kau! (KML 2016). Novel; Gambir (Anak-Anak, KML 2016). Tiga Novelnya sedang proses dari sekian tahun lamanya; Carok itu Goblok, Seragam Coklat Bau Tahi Kucing, Namaku Chyntia Bukan Shinta Bukan Gila Juga Bukan Dendam. Pengalaman berorganisasi; sebagai ketua Ikatan Teater Jakarta Timur, periode 2005-2007, dan DPO IKATAMUR periode 2011-2014. Saat ini sedang menyelesaikan studinya di Sekolah Tinggi Kesenian Wilwatikta Surabaya Jurusan Teater. Menyutradarai teater; Pelajaran Karya Eugene Ionesco (2005 & 2015), sebuah fragmen Sumur Tanpa Dasar karya Arifin C. Noer (2015), Bangsat karya Arung Wardhana Ellhafifie (2015), Babak-Babak Tuan Besar karya Arung Wardhana Ellhafifie (2016). Bekerja sebagai Asisten Sutradara di Sinema Elektronik (SINETRON) sejak 2002- 2007, Co Director FTV (2007), Tim Kreatif & Pengarah Acara televisi (2008-2014), sutradara FTV (2014). Sutradara & Penulis Skenario film bioskop (2015-sekarang). Salah seorang pendiri Teater Bangkang, Burneh-Bangkalan bersama dua rekannya, Adi Kurniawan & Zetbier Mustaqiem.

Lahir 19 Maret 1992. Buku pertamanya diterbitkan tahun 2008 pada saat masih kelas X di MAN 3 Malang. Sampai 2016, bukunya yang telah terbit ada 15, terdiri dari 6 novel, 8 antologi, dan 1 personal literatur. Karena bercita-cita menjadi penulis fiksi ilmiah profesional, maka dia mengambil S1 Jurusan Fisika Murni di Universitas Airlangga dan S2 Jurusan Fisika di Universitas Airlangga Surabaya. Terpilih menjadi salah satu penulis emerging di Ubud Writers and Readers 2016 dan peserta Program Residensi Penulis di Australia selama dua bulan.

Lahir pada tanggal 25 Juli 1989 di Payakumbuh, Sumatera Barat. Kegagalan saat berbicara adalah salah satu alasannya untuk terus menulis. Buku kumpulan cerpen pertamanya yang berjudul Pabaruak akan segera terbit. Saat ini, ia sedang bersenang-senang dengan calon novel pertamanya.

Lahir di Palembang, 12 Oktober 1983. Karya-karyanya sudah dalam bentuk buku tunggal, Perempuan yang Memetik Mawar (novel) dan Kisah Pemetik Kopi (kumcer). Saat ini tinggal di Yogyakarta.

Cerpenis kelahiran Manado, 25 Desember 1984. Saat ini bermukim di Kendari dan aktif bergiat di Komunitas Rumah Andakara. Ia juga menulis buku kumpulan cerita mini bertajuk Tanda Seru di Tubuh (2015).

Lahir di Bandung dan kini menetap di Cilegon, Banten. Telah menerima puluhan penghargaan untuk karya tulisnya, terbaru sebagai unggulan pertama Sayembara Mengarang Drama Remaja dalam bahasa Sunda PPSS 2017 untuk judul drama PRET!. Telah menulis puluhan buku baik tunggal maupun bersama. Buku karyanya yang terbit 2016 adalah Tafsir Wangsit Siliwangi dan Kebangkitan Nusantara (Imania, Jakarta), Raden Pamanah Rasa: Kemaharajaan Nusantara yang Tak Terungkap (Imania, Jakarta), Suluk Gunung Jati: Novel Perjalanan Ruhani Syekh Syarif Hidayatullah (Imania, Jakarta) dan buku yang akan terbit 2017 ini antara lain Sudirman-Alfiah (Imania, Jakarta), Serat Cantigi (Mojok, Yogyakarta). Proyek menulis yang terus berkesinambungan adalah novel tentang Kemaharajaan Nusantara, dimulai dengan menulis novel kerajaan di Jawa.

Lahir di Palembang, Sumatera Selatan, Gemi Mohawk mulai jatuh cinta kepada puisi sejak remaja. Buku puisi pertamanya, Sirami Jakarta dengan Cinta, dipublikasikan pada 2008 dan buku keduanya, Indonesianus, Sajak Megak, dipublikasikan pada 2011. Sekarang sedang menyiapkan buku ketiganya yang akan segera terbit.

Lahir di Jakarta pada tahun 1973. Mendapat gelar Master of Science dari Oxford University dan telah menerbitkan sejumlah buku, seperti Don Joviano, Kionelle: The Avenue to Nothern Ireland dan Catatan Si Boy.

Murizal menamatkan kuliah di Fakultas Pertanian Unsyiah Banda Aceh. Mengikuti pelatihan di Institute for Training and Development Investigative Reporting di Massachusetts, AS (2001). Studi perbandingan agama, sosial, dan budaya di AS (2004). Pelatihan RGE Journalism Workshop di Nanyang Technological University, Singapura (2015). Menulis buku biografi deklarator GAM, Hasan Tiro (2014).

Lahir di Bandar Jaya, Lampung Tengah. Alumni FKIP Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Lampung. Anggota Teater Satu Bandar Lampung. Lima Gambar di Langit-langit Kamar adalah buku puisi pertamanya. Tinggal di Jakarta.

Nama : Ni Putu Rastiti

TTL : Denpasar, 28 November 1988

Alamat : Perum Penamparan Indah 3 no. 11

No.telp : 085737229256

Email : [email protected]

Lahir di Pamekasan, 3 Juli 1989. Belajar sastra di Universitas Negeri Malang dan Universitas Gadjah Mada. Pernah mengajar Bahasa Indonesia bagi penutur asing di almamaternya. Saat ini mengajar Sastra Indonesia di Universitas Madura. Bukunya antara lain: Sepotong Rindu dari Langit Pleiades (2011) memenangkan lomba kumpulan cerpen Leutika Prio; Tandak (2015) memenangkan Sayembara Sastra Dewan Kesenian Jawa Timur; Metafora Ricoeurian dalam Sastra (2016). Tahun 2016 diundang sebagai penulis emerging di Ubud Writers & Readers Festival.

Sidik Nugroho lahir pada tanggal 24 Oktober 1979. Ia menekuni dunia kepenulisan sejak cerpen pertamanya berjudul Surat Kakakku menang sebagai juara ketiga lomba kepenulisan di kampusnya pada tahun 2002. Beberapa tulisannya (cerpen, puisi, esai, opini, artikel, dan resensi buku) pernah dimuat di Analisa, Aneka Yess!, Bahana, Berita Pagi, Bhinneka, Costantini, Detik. com, Hidup, GFresh!, Jawa Pos, Kompas, Koran Tempo, Lampung Post, Malang Post, Media Indonesia, Pontianak Post, Psikologi Plus, Radar Malang, Radar Sampit, Radar Surabaya, Sahabat Pena, Sinar Harapan, Suara Pembaruan, dan Tribun Bali.

Adalah nama pena Irman Adnan, lahir di Batusangkar 18 Oktober 1970. Belajar menulis secara otodidak sejak di SD N 1Padang Luar, Kecamatan Rambatan. Kehidupan sebagai perantau membuatnya sering berpindah-pindah tempat tinggal, sejak tahun 2002 menetap di Kota Bukittinggi, Sumatera Barat dengan aktivitas sehari-hari adalah pedagang di pasar Aur Kuning. Aktif menulis kembali di Facebook sejak tahun 2011 dan bergabung dalam beberapa grup sastra dalam dan luar negeri. Telah menerbitkan buku kumpulan puisi secara Indie pada penerbit Ilmi Publisher-Langit Nan Terbelah – Bulan di atas Gonjong ISBN 978-602-18219-6-1 dan pada penerbit Teras Budaya Jakarta – Tuhan Dimakan Belatung ISBN 978-602-1226-15-5 - Sialang Bankeh ISBN 978-602-1226-63-6, juga ikut bergabung dalam bebarapa antologi puisi bersama penyair dalam dan luar negeri.

Manuskrip Puisi Malagi menduduki peringkat II pada Siwa Nataraja Award 2015, Denpasar, Bali. Setelah mengikuti seleksi 890 lebih penulis Indonesia, Soetan Radjo Pamoentjak menjadi salah satu dari enam belas penulis yang diundang ke ajang Festival International Ubud Writers & Readers Festival 2016. Saat menjadi pembicara pada sesi acara Island Lore di Ubud Writers & Readers Festival 2016, Soetan Radjo Pamoentjak dinobatkan untuk membaca puisi karya sendiri yang mana puisi tersebut dalam bahasa Minangkabau.

رده‌بندی این کتاب الکترونیک

نظرات خود را به ما بگویید.

اطلاعات مطالعه

تلفن هوشمند و رایانه لوحی
برنامه «کتاب‌های Google Play» را برای Android و iPad/iPhone بارگیری کنید. به‌طور خودکار با حسابتان همگام‌سازی می‌شود و به شما امکان می‌دهد هر کجا که هستید به‌صورت آنلاین یا آفلاین بخوانید.
رایانه کیفی و رایانه
با استفاده از مرورگر وب رایانه‌تان می‌توانید به کتاب‌های صوتی خریداری‌شده در Google Play گوش دهید.
eReaderها و دستگاه‌های دیگر
برای خواندن در دستگاه‌های جوهر الکترونیکی مانند کتاب‌خوان‌های الکترونیکی Kobo، باید فایل مدنظرتان را بارگیری و به دستگاه منتقل کنید. برای انتقال فایل به کتاب‌خوان‌های الکترونیکی پشتیبانی‌شده، دستورالعمل‌های کامل مرکز راهنمایی را دنبال کنید.