Apabila kita berbicara kepada diri kita sendiri dengan penyampaian yang buruk, bukankah diri kita ini begitu tersiksa? Bukankah itu sama saja kita menyakiti diri kita sendiri? Misalnya, pada saat kita gagal mencapai suatu hal, apakah kita menyemangati diri dengan mengambil pelajaran dari kegagalan yang terjadi, ataukah kita malah menghina diri hingga merasa diri sangatlah bodoh serta sangatlah tidak berguna?
Diri sendiri, bukankah ia melekat mendampingi kita? Karenanya, janganlah sampai ia yang melekat mendampingi kita menjadi sumber perkataan yang menyakitkan. Apabila ia yang melekat mendampingi kita menjadi sumber perkataan yang menyakitkan, betapa sengsaranya kita bersama diri kita sendiri? Bahkan, bisa jadi, kita membenci diri kita sendiri.
Dengan demikian, perlulah kita belajar menyampaikan perkataan yang baik kepada diri kita sendiri. Harapannya, diri ini menjadi pendamping yang membantu diri menjadi lebih baik. Harapannya, diri ini menjadi pendamping yang yang membahagiakan.
Janganlah sampai kita mengucapkan perkataan yang buruk kepada diri kita sendiri. Jangan berkata buruk kepada diri sendiri. Jangan bilang begitu!