Aku menoleh sekilas seraya tersenyum, sebelum akhirnya kembali menatap diri ini di cermin.
Hari ini adalah hari pernikahanku dengan Mas Dirga. Orang yang beberapa hari lalu ku kenal, namun mampu mengambil hati ini dengan gampang. Ya, aku mengenalnya hanya dalam waktu seminggu. Lalu setelahnya memutuskan menikah dengan matang, karena Mas Dirga berani melamar dan mengucapkan niatnya pada orang tuaku dengan lantang.
"Nindi cantik gak Bu?" ucapku kemudian seraya tersenyum malu-malu.
Aku mengenakan kebaya putih dengan payet yang sangat indah. Dipadukan dengan songket kebaya yang mampu membuat tubuhku terlihat lebih ramping dari biasanya. Tak lupa, siger sunda yang melekat di kepala. Dengan untaian bunga melati yang menjuntai ke bawahnya.
"Cantik banget anak Ibu mah, gak ada saingannya!" sahut Ibu membuatku kembali tersenyum dengan merekah.
"Ah Ibu bisa aja, jadi salting kan jadinya!" ucapku seraya terkekeh kemudian.