Hidup dalam kesendirian? Atau hidup dalam
kesendirian yang sekaligus hidup bersama dengan
kehadiran orang lain, saling menyatakan kehadiran,
saling melengkapkan atau saling meniadakan?
Masalah-masalah eksistensi orang seorang serta
perhubungannya dengan orang lain, atau masyarakat
dengan segala norma-normanya dimasalahkan Putu
Wijaya dalam novel LHO-nya ini.
Bagaimana melanjutkan kehidupan dengan dan
bersama orang lain, tanpa kepercayaan satu sama
lain? Apakah sesungguhnya yang berada di dalam diri
masing-masing orang ketika kehidupan berlangsung
dalam keterkaitan manusia dalam kebersamaan?
Lewat tokoh “aku”, Zen, kawan-kawan, Bing, orangorang,
Nyonya pemilik perusahaan jasa angkutan,
pengusaha sayur-mayur dan berbagai barang, tokoh
pacar dan lain-lain, masalah-masalah pencarian diri
“aku” yang bereksistensi dengan dan bersama
eksistensi
orang lain muncul membentuk arus cerita. Atau
sebaliknya, arus cerita novel LHO ini memunculkan
masalah-masalah eksistensi itu.