Pelangi Rasa: Serumpun Kisah Perjuangan Menyibak Tabir Rahasia Tuhan

· · · · · · · · · · · · · · · · · · ·
Penerbit Pustaka Rumah C1nta
4.5
2 reviews
Ebook
290
Pages
Ratings and reviews aren’t verified  Learn More

About this ebook

Selama hayat dikandung badan, maka ujian dan cobaan akan silih berganti menghampiri. Tak bisa dipungkiri, karena itu suratan Ilahi.

Tatkala badai suratan menghantam istana kebahagiaan yang susah payah dibangun, apa yang akan kau lakukan, Kawan? Menghardik takdir dengan segala rupa sumpah serapah, ataukah menata langkah dengan penuh pengharapan pada Sang Maha Pemurah?

Tak ada goresan takdir yang sia-sia. Segala sesuatu menyiratkan cahaya cinta dari Sang Pencipta. Setiap badai ujian, baik suka maupun duka menyimpan semburat pelangi rasa setelahnya.


Ratings and reviews

4.5
2 reviews

About the author

Linda Sofia, lahir di Sumenep Kabupaten paling ujung di pulau Madura. Tepatnya pada tanggal 05 Januari 1986. Saat ini, ia tinggal di Situbondo bersama suami Hariyanto (36 th) dan seorang putra Moh. Daniel Lutfan Fahrezi (9 th). 

Ia sempat mengabdikan diri menjadi tenaga pendidik di Sekolah Menengah Pertama (SMP) selama 10 tahun mulai dari tahun 2008-2018. Namun, sekarang ia memilih menjadi ibu rumah tangga sambil berkarir dari rumah. Ia merintis sekaligus founder tiga brand yaitu Oliends Kitchen yang bergerak dibidang makanan Frozen Food. Kedua, Oliends Learning memfasilitasi anak-anak belajar bahasa Inggris secara online dan offline. Yang terakhir adalah Oliends Book yaitu sebuah wadah untuk memfasilitasi para calon penulis menerbitkan karya-karyanya serta menyebarluaskannya agar lebih bermanfaat baik dalam ilmu pengetahuan maupun finansial.

Atas izin Allah, penulis telah menerbitkan tiga buku solo berjudul Serial English Word Play dan delapan buku antologi cerpen. Ia sedang jatuh cinta dalam dunia aksara. Ia selalu berharap tiap rangkaian kata dalam ceritanya menjadi pembuka pintu-pintu kebaikan untuk banyak orang.

Andi Rosmiati, pendidikan di SDN Batu, SMPN 1 Siwa, SMA 3 Makassar serta pendidikan terakhir di Fakultas Ekonomi Universitas Muslim Indonesia. Semasa kuliah, dia aktif di HMI dan SENAT. Ibu dari 2 orang putri ini, selain hobi menulis, memancing dan memasak juga menjadi kegemarannya. Tatkala mata kail bergerak, itulah awal dari kegirangan hati.

Aktivitas sehari-hari, selain melakoni peran sebagai ibu rumah tangga, dia juga aktif mengajar di salah satu Madrasah Ibtidaiyah Swasta Al-Mu’minun Tellesang, Buriko. Dia juga aktif di organisasi Muslimah Wahdah.

Penulis penyuka air hangat dan buah. Penikmat senja dan wisata gunung. Baginya, umur bukan penghalang untuk tetap berkarya. Senja memang datang di penghujung sore, tetapi dinanti orang karena pesonanya.

Karya yang pernah dipublikasikan: Kidung Sunyi buat Anggi dan Ramadhan di Tepi Penantian.

Ririn Setyowati, Lahir di Samarinda, 08 Desember 1985. Ia menggeluti dunia Pendidikan sejak 2011 hingga sekarang. Pendidikan Strata satu ditempuhnya di UIN Malang jurusan Sastra Inggris dan Strata dua di Universitas Diponegoro Semarang jurusan Linguistik. Cerpen ini adalah karya ketiga setelah cerpen pertama dan keduanya rilis, dalam kumcer bertajuk ‘Orkestra Jiwa’ dan ‘Rayuan Bulan’ di kelas menulis Oliends Book. Dikaruniai dua anak perempuan bernama Safira Auliya Husna (8 tahun) dan Salsabila Azmi Hanifah (3 tahun) adalah anugerah teristimewa dalam hidupnya.

Aan Yuhaniz, lahir di Majalengka 31 Desember. Wanita yang memiliki nama pena Yuhaniz Juwaini ini sarjana Sastra Inggris UIN Malang yang sedang menikmati proses belajar di dunia literasi. Di sela aktivitasnya sebagai pengajar Alif Ba Ta, ia mengikuti beberapa komunitas dan kelas menulis.

Goresan pena wanita yang tinggal di Malang ini turut berkontribusi mewarnai beberapa Antologi, di antaranya: Embun (Antologi Puisi), Tak Terucap (Antologi Puisi), Ya Allah, Izinkan Kami menjadi Birrul Walidain (Antologi Cerpen), Cinta Istimewa (Antologi Quote), Sajak Bumi Pertiwi (Antologi Puisi), Impian (Antologi Puisi), Selaksa Romantika Hujan (Antologi Cerpen), Hirap (Antologi Puisi), Pulang (Antologi Puisi), Kenangan di Pesantren (Antologi Cerpen), Takdir Itu Indah (Antologi Cerpen), Setia Sehidup Sesurga (Antologi Cerpen), Lintas Hayat (Antologi Puisi), Lelakon Atma Jaya (Antologi Cerpen), Insyaallah Ikhlas (Antologi Cerpen), Salinan Rasa (Antologi Cerpen), Kepak Sayap Negeri (Antologi Puisi), Ruang Rindu (Antologi Puisi), Merdeka Bersastra (Antologi Puisi), Orkestra Jiwa (Antologi Cerpen), Kepak Sayap Negeri (Antologi Puisi), Ya Habibal Qolbi (Antologi Puisi), Rayuan Bulan (Antologi Cerpen), Raga Sukma (Antologi Cerpen), Mendaras Masa Lalu, Meliris Masa Depan (Antologi Prosa), Bingkai Rahsa dalam Aksara (Antologi Puisi).

Harapan besarnya, semoga bisa segera melahirkan karya solo. Serta semoga setiap aksara yang tercipta, bernyawa hingga melahirkan makna juga berfaedah bagi penikmat kata.

Abila Zahra, lahir di Situbondo, tepatnya pada tanggal 01 Februari 1978. Saat ini ia tinggal bersama ibu dan anaknya di Asembagus. Kesehariannya mengajar di sebuah lembaga pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Di samping itu, ia merintis usaha di bidang jasa dan menerima pesanan aneka kue basah.

Wanita berkacamata ini senang menulis dan membaca cerita fiksi. Baru kali ini ia berkesempatan belajar menulis dengan bergabung di Oliends Book. Ini adalah karyanya yang kedua setelah karya pertamanya yang tergabung dalam Kumcer bertajuk Rayuan Bulan (2020).

Nurin Fadilah Umami, adalah nama penanya. Dia berasal dari kota kecil yaitu Situbondo. Kegiatan sehari-harinya selain sebagai IRT, juga sebagai abdi negara. Selain itu juga, ia merambah dunia perbakulan baik online maupun offline.

Antologi cerpen pertama-nya tertulis dalam karya “Orkestra Jiwa”. Sedangkan, yang kedua melengkapi tulisannya yang tercipta dalam karya “Rayuan Bulan”.

Meskipun ia banyak kegiatan, tak menyurutkan semangat untuk menulis. Sebab, selama kesempatan masih di depan mata tak ada salahnya untuk dicoba. Asalkan ada sebuah keinginan dan usaha, maka semuanya bisa digapai walau harus melewati sebuah drama dari Sang Maha Kuasa.

Semoga karya antologi cerpen ketiga yang berjudul “Lumbung Keabadian” ini, bisa menjadi inspirasi bagi semua orang agar tak menghalalkan segala cara untuk mewujudkan sebuah keinginan. Sebab, sesunggunya Tuhan selalu bersama kita asal kita terus mengingatnya.

Mir’atul Farikhah, Ibu dari dua putra yang solih “Mochammad Jibril Razeef Al Fatih dan Mochammad Mika’il Zinedine Zidane” dari buah pernikahannya dengan seorang laki-laki yang bernama Andy Erjinata Setyawan ini sedang menikmati proses belajar di dunia literasi.

Karyanya yang turut mewarnai beberapa antologi diantaranya adalah Orkestra Jiwa, Rayuan Bulan, Bingkai Kisah Sang Pendidik, Patah Hati, dan Rajutan Kisah tentang Ayah. Wanita kelahiran kota pisang ini sengaja terjun ke dunia literasi berharap semoga setiap karya yang tercipta bisa diterima di kalangan para pembaca dan bisa memberi faedah bagi penikmat kata.

Sejak tahun 2007 hingga sekarang, ia mengabdikan diri di dunia pendidikan. Dengan harapan ingin mencerdaskan anak bangsa dan mengarahkannya menjadi pribadi yang berakhlak mulia. Dibesarkan oleh kedua orang tua yang juga berkecimpung dalam dunia pendidikan, membuatnya cinta dengan dunia pendidikan.

Rohil Zilfa, lahir pada 11 April di Loloan Timur Jembrana, Bali. Memiliki 4 orang anak. Zahro’ Assyifa’us Syahiroh, Naura Aula Hanunah, Nuri Ahla Hunaynah dan Ahmad Muhammad Alzamul Haq. Mengabdi di STIT Jembrana Bali. Memulai belajar menulis untuk belajar mensyukuri anugerah Alllah dan menjadi motivasi diri menjadi lebih baik.

Erni Yusnita Nisfulaili, lahir di Lamongan pada tanggal 18 April 1986. Setelah lulus kuliah, ia bekerja sebagai staff administrasi di salah satu perusahaan swasta di Surabaya, Warna Warni Media. Tidak lama kemudian ia resign dan mengabdikan diri sebagai guru TK dan MI (Madrasah Ibtidaiyah) di sebuah Yayasan Nahdhatul Ulama di kampung halamannya. Namun, ini juga tidak berlangsung lama karena ketika anak keduanya berusia empat bulan, ia resign lagi karena ingin fokus merawat anak-anak yang masih kecil. Saat ini ia mengabdikan diri sebagai kader posyandu, guru TAPOS (Taman Posyandu), serta Kader Pembangunan Manusia (KPM).

Karena kecintaannya terhadap karya sastra, ia ingin mempelajarinya lebih dalam lagi terutama pada bidang tulis menulis. Dengan harapan ia bisa melahirkan sebuah karya yang nantinya memberikan manfaat untuk penulis pribadi dan untuk para pembaca pada umumnya.

Fitrotus Zahroniati, perempuan yang memiliki nama pena Fitro. Saat ini, ia memilih fokus pada bisnis Kios Alfatih dan mengurus buah hatinya daripada melanjutkan karier sebagai karyawan.

Di sela-sela kesibukannya, Fitro meluangkan waktu belajar menulis dengan mengikuti kelas menulis online. Sebelumnya Fitro memang sudah menyukai dunia menulis. Terbukti pada zaman SMA, karyanya terpilih dan terbit di majalah Madaniyah.

Ini adalah Buku Antologi Batch 4 yang di ikutinya lewat KMO Oliends Book. Lewat buku antologi ini, ia mencoba menuangkan ide dan berharap pembaca bisa menikmati karyanya yang mungkin masih banyak kekurangan.

Ian Wahyuni, perem-puan yang akrab disapa Yuni berdarah Bugis-Makassar. Ia mengajar di sebuah perguruan tinggi Negeri, di Tanah Etam. Suaminya ber-profesi sebagai pelaut. Di tengah kesibukan dan kesendiriannya, Yuni masih menyempatkan diri untuk bergabung dengan KMO untuk belajar dan berkarya bersama teman-teman dari berbagai pulau di Indonesia.

Sebelumnya Yuni telah berkontribusi sebagai penulis lewat 2 buah antologi cerpen bertema covid-1 yang berjudul Cemas Tercemar dan Tak Kasat Mata. Yuni juga aktif sebagai penulis dalam bidang akademik di Universitas tempatnya bekerja. Adapun dua buku yang telah diterbitkan bersama rekan-rekan seilmu berjudul Merawat Nalar dan Bahasa dan Bahasa Indonesia Akademik.

Ini adalah karya ketiga antologi cerpen yang dituliskannya. Lewat buku antologi ini Yuni menjadikan sebagai memoar dan museum dokumentasi tentang almarhumah ibu mertua (Oma). Semoga lewat antologi ini pembaca bisa menyelami cerita pilu dan ikut terenyuh di dalamnya.

Me Ilmia, nama pena seorang ibu rumah tangga yang lebih banyak menghabiskan waktunya di rumah saat ini. Istri dari Bapak Sudar dan Ibu beranak 3 yang di sela-sela rutinitas harian masih menyempatkan diri untuk mengajar dan membina anak-anak ideologisnya. Kekuatan menulis di buku kedua antologinya ini dipersembahkan sebagai cintanya terhadap dunia pendidikan. Lewat tulisan ini Ilmia berharap dapat menebar hikmah untuk terus menggenggam rasa kehidupan. Masih banyak kekurangan di sana sini semoga tidak mengurangi kenikmatan para pembaca untuk hanyut dalam karyanya.

Miss D adalah nama pena dari penulis yang memulai karya antologinya pada Agustus 2018. Keinginannya untuk berbagi kisah yang didapat semenjak menjadi pendamping pasien cuci darah dituangkan dalam beberapa karya antologi. Penulis menetap di Bogor dan mengelola Toko Online sejak 2014.

Lia Sulistyorini, lahir di Kabupaten Tulungagung. Tepat-nya pada 12 Juni 1988. Saat ini penulis tinggal di Tulungagung bersama suami (Nabawi Rochman) dan putranya. Penulis adalah ibu dari dua orang anak sholeh, Muhammad Abiyyu Attaqi dan Muhammad Anwar. Penulis adalah guru di MI Al Azhar Tulungagung.

Sejak masih duduk di bangku sekolah penulis suka dalam kegiatan literasi. Sewaktu kuliah di IAIN Tulungagung, penulis pernah mengikuti kegiatan diklat jurnalistik di kampus. Meskipun tulisan belum pernah diterbitkan, Penulis bercita-cita memiliki karya yang bisa bermanfaat minimal untuk diri sendiri sebagai self reminder. Semoga karya tulis ini menjadi awal yang baik dan memacu semangat untuk menghasilkan karya-karya tulis berikutnya.

Isroatul Mukminah, memiliki nama pena Midinada sejak duduk di Madrasah Tsanawiyah. Bunda kelahiran Blitar, 4 April 1985 ini adalah salah satu pengajar di Madrasah Ibtidaiyah Swasta di kota Blitar. Bunda dari 4 orang anak ini memiliki hobi yang berhubungan dengan fashion dan segala hal yang berkaitan dengan keterampilan tangan. Pada jaman kuliah dahulu, bunda lulusan S1 UIN Malang ini membuat komunitas handy craft bersama teman-teman seangkatannya. Hingga kini kesibukannya masih terus belajar menjalankan usaha online shop dan juga tetap mengajar. Baginya mengajar adalah salah satu wadah untuk mengekspresikan dan mengaplikasikan segala bentuk ilmu.

Rahyuni Sakarang, lahir di Ujungpandang, 25 Pebruari 1982. Penulis adalah Guru di SMA Negeri 3 Takalar dan kini telah memiliki dua orang anak. Ketertarikannya pada menulis dimulai saat duduk di bangku SMA Tarbiyah Takalar, dengan aktif menjadi pengurus dan penulis pada koran dinding yang terbit mingguan di sekolah tersebut.

Penulis kemudian me-lanjutkan pendidikan S1 di IAIN Alauddin Makassar dan S2 di Universitas Negeri Makassar. 

Saat WFH akibat pandemi, penulis kembali aktif menulis di sosial media dan mengikuti beberapa Kursus Menulis Online.

Sri Dewi, mempunyai nama lengkap Sri Dewi Ratna Wati adalah seorang pengajar Bahasa Inggris di sebuah sekolah menengah. Perempuan dengan dua anak ini selain hobi menulis juga mempunyai hobi memasak dan berkebun. Sri Dewi Saat ini juga aktif sebagai ketua Kelompok Wanita Tani dan Kader Lingkungan di desanya. Di sela kesibukannya dia juga senang mengikuti Kelas Menulis Online. Latar belakang menulisnya muncul ketika dulu dia aktif menjadi penulis cerpen majalah sekolah.

Subriyatin Nikmah, lahir di Sumenep sebuah pulau paling ujung di Madura Pada tanggal 27 Maret 1985. Alhamdulillah sekarang penulis telah dikaruiai empat para penerus bangsa yang pertama Fihrisah Firdaus (8tahun), Asadel Farodies (6,7 tahun), Mulkan Farodies (5 tahun), yang terakhir Mafaza firdaus (9 bulan).

Setelah lulus kuliah S1 UIN Malang tahun 2007, ia sempat mengabdikan diri di SD Negeri Padike III (2007-2010). Setelah itu, ia ikut suami berpetualang mencari ilmu ke Ngayogyakarta. Di sana ia sempat mengabdikan diri di TKIT Taman Cendekia Yogyakarta pada tahun 2010-2012. Namun, setelah melahirkan anak pertama, ia mendapat tawaran mengabdikan diri sebagai dosen di kampus swasta STIKES Surya Global Yogyakarta (2012-2017). Saat ini ia sudah kembali ke kampung halaman dan mengabdikan diri sebagai Kepala Sekolah di SD Tahfizd Tahsin Qur’an Sumenep yang baru berdiri 2017.

Selain itu, di sela-sela kesibukannya bersama suami tercinta, Jemil Firdaus, ia mencoba membangun bisnis bidarasurga.com, mengelolah bahan yang melimpah bidara dengan khasiat yang belum banyak diketahui oleh sebagian orang. Harapannya, semoga bisa banyak menebar kemanfaatan.

Ini adalah karya fiksi kedua yang ditulis. Sebelumnya pernah menerbitkan tulisan di jurnal pendidikan “Manajemen Humas”. Semoga bisa terus bisa berkarya di bidang tulis menulis dan banyak menebarkan kebaikan melalui tulisan.

Bhety Regalia, terlahir di Situbondo, pada 18 November 1991. Dia bekerja sebagai guru di Sekolah Dasar Negeri Ambulu 2 Kecamatan Wringin-Bondowoso. Menulis menurutnya adalah hal yang unik dan menarik. Sejak kecil dia suka menulis, khususnya puisi dan saat kuliah. Dia juga sempat menulis lirik lagu untuk dimainkan bersama teman-teman bandnya.

Di akhir tahun 2020, dia tertarik untuk bergabung di Kelas Menulis Online Oliends Book di bawah asuhan Mbak Linda Sofia dan Teh Aan. Walaupun dalam prosesnya belum bisa mengikuti secara penuh karena bersamaan dengan beberapa kegiatan lainnya yang tidak bisa ditinggalkan, tetapi banyak ilmu yang didapatkan dan bermanfaat.

Website: pustakarumahc1nta.org;

Instagram: @pustakarumahc1nta

Rate this ebook

Tell us what you think.

Reading information

Smartphones and tablets
Install the Google Play Books app for Android and iPad/iPhone. It syncs automatically with your account and allows you to read online or offline wherever you are.
Laptops and computers
You can listen to audiobooks purchased on Google Play using your computer's web browser.
eReaders and other devices
To read on e-ink devices like Kobo eReaders, you'll need to download a file and transfer it to your device. Follow the detailed Help Center instructions to transfer the files to supported eReaders.