Kemudian Renald datang, dia benar-benar mengusik Arin. Apalagi Arin diberikan tanggung jawab untuk membimbing anak nakal itu. Awalnya Renald benar-benar sulit diatur, Arin pun sempat menyerah. Tapi Arin bangkit lagi, dia membimbing Renald dengan cara halus. Sedikit demi sedikit Renald bisa memperbaiki nilainya dan juga menghilangkan kebiasaan buruknya.
Sering menghabiskan waktu bersama membuat Renald merasakan sesuatu yang lebih. Awalnya dia menyangkal, namun perasaan itu benar adanya. Arin yang sibuk mengurusi Renald pun perlahan melupakan perasaannya pada Farel. Namun Arin sadar, perasaannya belum benar-benar hilang. Hingga datang sebuah kesempatan emas, Farel menyatakan cinta pada Arin. Dia tak mungkin menyia-nyiakan kesempatan itu. Lalu bagaimana dengan Renald?