Bagaimana tidak, dia bahkan tak menginginkan mendampingi susu formula untuk anak kami. Mungkin karena terlalu lelah apa-apa sendiri, ASIku tak cukup. Hingga kami berinisiatif memanggil Bulek dan Fatma.
Dari sinilah ... kejadian-kejadian janggal terjadi. Fatma yang masih gadis itu sering kupergoki, membenahi kancing depannya. Apa dia menyusui anakku? Tapi bukankah dia masih gadis? Belum lagi sikap aneh Mas Sabil dan Fatma yang seolah-olah saling berkaitan. Hal ini membuatku curiga. Benarkah mereka punya hubungan?