"Ya ampun, Mbak mau ikut kondangan apa ngelayat?" tawa Mita pecah saat melihatku keluar dari kamar, kulihat Mama pun terkikik entah apa yang lucu. Sementara Mas Bram hanya menghela nafas. "Ma-maaf aku cuma punya ini," jawabku. Penampilan Mita sama Mama memang sangat cantik dan elegan seperti artis yang sering kulihat di tivi, sangat berbeda jauh denganku. "Bram, Bram, Mama gak habis pikir di pelet apa kamu sama Naya sampai punya istri kayak gini, udah miskin kampungan lagi," ketus Mama. "Coba lihat Abangmu, Fatir sudah punya istri cantik, kaya pula. Gak salah memang Abangmu pilih istri."