Keduanya terperanjat kaget, mereka yang tengah asik bercumbu mesra, walau belum sampai berhubungan tapi baju Valen sudah setengah terbuka.
"Ba... Bagaimana bisa kalian lakukan ini?!" aku meremas rambutku kasar.
Wajah mas Gio terlihat panik sangat berbeda dengan Valen yang seolah tanpa dosa!
"Kenapa, Mbak, kaget ya?" tanya Valen membuat aku ingin menghajarnya.
"Ka... Kamu itu istri adikku bagaimana bisa kamu...!" aku tak bisa melanjutkan kata-kataku.
"Iya, Mbak, tapi kamu kan tau mbak kita akan bercerai," ucapnya tanpa dosa sambil mengancing kembali baju yang terbuka.
"Tapi... Bukan berarti kamu rebut mas Gio dari aku, Len! Masih banyak kan laki-laki lain di luar yang bisa kamu goda!" bentakku.
"Aku sayang sekali sama mas Gio, bahkan sejak pertama kali aku menikah dengan adikmu," cetusnya tanpa dosa.
"Sialan kamu, Len!" kumendekat dan hampir memukul wanita tak tau malu itu.