Dalam pandangan Islam, filsafat pendidikan dapat diartikan sebagai studi tentang pandangan filosofis dari sistem dan aliran filsafat terhadap masalah-masalah pendidikan sehingga dapat memberikan pengaruh yang lebih baik terhadap pertumbuhan dan perkembangan individu dan umat Islam secara luas.
(HM. Arifin dalam buku Ilmu Pendidikan Islam)
Pendidikan seharusnya ditujukan untuk memelihara dan meningkatkan intelektualitas manusia. Pendidikan tinggi harus bersendikan filsafat metafisika. Filsafat pada dasarnya adalah cinta intelektual yang datangnya dari Tuhan.
(Robert M. Hutchkins, seorang penganut Perenialisme)
Penulis lahir pada 4 Januari 1983 di Watusalam Kecamatan Buaran Kabupaten Pekalongan, nama lengkapnya adalah Moh. Fairuzabady Al Baha’i. Karena nama yang dirasa agak sulit bagi lidah orang desa, orang-orang memanggilnya dengan Mas Ady. Tetapi semenjak beliau aktif mengajar, murid dan kawan-kawannya terbiasa dengan panggilan Gus Fairuz.
Lulusan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Tahun 2008 ini tidak langsung melanjutkan ke jenjang S2 atau mencari pekerjaan bonafit layaknya sarjana pada umumnya. Tetapi ia justru tergerak hatinya untuk kembali ke kampung halamannya. Setelah lulus, beliau bersama masyarakat langsung merintis sebuah sekolah sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat. Selain itu ia berusaha mencari pengalaman-pengalaman non-akademis lainnya yang baginya tidak akan didapat melalui pendidikan formal. Di tengah aktifitasnya itulah, dua tahun kemudian beliau baru melanjutkan pendidikannya di Universitas Wahid Hasyim Semarang.
Saat ini beliau mengajar di IAIN Pekalongan, dan di sela kesibukannya beliau masih sempat untuk duduk berhalaqoh mendengarkan cerita dan berbincang soal kehidupan bersama beberapa orang santri yang dibimbingnya saat ini. Tradisi kefilsafatannya telah dikembangkan semenjak beliau masih kuliah S1 sekaligus nyantri di Yogyakarta, dimana beliau banyak menghabiskan waktunya untuk berdiskusi soal filsafat bersama teman-temannya Magister Filsafat UGM. Selama kuliah beliau juga pernah aktif di LSM yang bergerak pada pemberdayaan anak-anak jalanan di Kota Yogyakarta bernama “Rumah Singgah Diponegoro”.
Sebagai Dosen di Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Kependidikan IAIN Pekalongan beliau pernah mengampu beberapa mata kuliah, seperti: Filsafat Pendidikan, Pengantar Filsafat dan Metodologi Studi Islam. Selain itu, pengabdiannya sebagai pendidik beliau curahkan di masyarakat sebagai anggota Komisi Pendidikan Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Buaran Pekalongan.