Made Hery Santosa adalah pendidik dan peneliti di Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, Universitas Pendidikan Ganesha, Bali, Indonesia. Hery menyelesaikan studinya di Faculty of Education, La Trobe University, Australia. Ia adalah article editor di SAGE Open dan reviewer di Springer Nature Social Sciences, TESOL Journal, TESL EJ, Kasetsart Journal, IJLEAL, JEFL, JEELS, IJELTAL, LLT, SAGA, Teknodika, Sosioteknologi, CULINGUA, JISH, dan lain-lain. Ia aktif meneliti, menulis, membuat materi dan media pembelajaran berbasis teknologi, dan berbagi di forum-forum akademik baik internasional, regional, nasional, dan lokal. Secara berkelanjutan, ia membantu sekolah, kepala sekolah, guru, siswa-siswi dalam kegiatan profesional dan sosial bersama para relawan di organisasinya. Minat penelitiannya meliputi English as a Foreign Language (EFL), Computer Assisted Language Learning (CALL), innovative pedagogies, dan literacy. Di waktu luang, ia suka menulis kreatif sambil berkebun dan melihat pemandangan alam.
Made Astra Suryawan adalah seorang guru bahasa Inggris yang saat ini mengajar di SMP Negeri 1 Busungbiu sejak tahun 2019. Pria kelahiran 22 Februari 1997 yang akrab dipanggil Astra ini merupakan tamatan S-1 Pendidikan Bahasa Inggris di Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) tepatnya pada tahun 2018. Selain mengajar bahasa Inggris formal di sekolah, Astra juga mendedikasikan dirinya untuk mengajar bahasa Inggris dan berbagi informasi melalui kanal YouTube-nya.
I Dewa Ayu Ogik Vira Juspita Banjar adalah seorang guru di sebuah sekolah Internasional di Denpasar Bali. Ia memiliki ketertarikan dalam mengajar khususnya pada young-learners atau anak-anak. Ia menempuh pendidikan di Universitas Pendidikan Ganesha pada tahun 2016-2020, dengan mengambil program studi S-1 Pendidikan Bahasa Inggris. Ia menjabat sebagai Sekretaris Bali Edukasi tahun 2018 dan Wakil Ketua Bali Edukasi tahun 2019. Menjadi co-founder SLD VR, sebuah kelompok VR developer di Bali Utara. Hasil karyanya adalah aplikasi Animals of Nusantara, Kiwa Tengen, menulis sebuah buku berjudul Virtual Reality for English Learning, dan juga berkolaborasi untuk menulis buku cerita dwibahasa untuk anak-anak bersama Bali Edukasi dengan judul The Little Alien.
Putu Julita Swantini adalah alumnus Universitas Pendidikan Ganesha, Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris. Kini ia bekerja di salah satu SMP yang ada di kecamatan Seririt tentunya sebagai guru bahasa Inggris. Sebelumnya ia pernah menjadi guru pre-school di Denpasar kurang lebih selama 2 tahun dan ia juga pernah menjadi guru bahasa Inggris di sebuah organisasi bernama Bali Children Foundation yang berpusat di Seminyak, Kuta, yang merupakan organisasi yang didirikan bekerja sama dengan pihak asing. Terlepas dari itu semua, saat ia menjadi mahasiswa di Universitas, ia mengikuti organisasi seperti pengurus Himpunan Mahasiswa Jurusan dan Bali Edukasi serta pernah menjadi panitia di beberapa acara yang diadakan oleh pihak kampus baik itu di antar jurusan, fakultas hingga lembaga.
Putu Yoga Sathya Pratama adalah seorang pendidik Bahasa Inggris. Yoga lahir di Kubu, 03 Nopember 1998. Karirnya sebagai pendidik telah dimulai sejak masa SMA, hingga kemudian dia memutuskan untuk melanjutkan pendidikan S1 dan S2 Program Studi Pendidikan di Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja. Ketertarikannya pada dunia pendidikan berawal dari keresahan-keresahan yang dialami selama menjadi peserta didik. Yoga mencoba menerapkan apa yang telah dia temui selama menjadi bagian Bali Edukasi demi terwujudnya Pendidikan yang lebih ideal; mampu mewadahi keunikan yang dimiliki oleh peserta didik. Selama menjadi bagian di Bali Edukasi, Yoga telah mengikuti dan bergabung dalam berbagai kegiatan, baik itu yang berasal dari Bali Edukasi maupun undangan dari institusi/organisasi lainnya. Di tahun 2019, Yoga dipercaya untuk menjadi Ketua Bali Edukasi untuk Periode 2019/2020 dengan 2 Program Utama yakni Pelita Karsa serta Buku “The Little Alien.”
Putu Juli Sastrawan adalah seorang penulis dan penerjemah. Juli memfokuskan perhatian pada kelindan sastra terhadap hal-hal yang berkaitan dengan politik identitas, gender, seksualitas manusia, serta orientasi seksual dengan penekanan pada isu dan budaya queer. Ia sempat menjadi pemenang kedua Festival Literasi Nasional (2016) Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia. Buku terbarunya Kulit Kera Piduka (2020), Sebab Hidup Memang Begini dan Cuma Begini (2021). Tulisan- tulisannya pernah diterbitkan di beberapa media di Indonesia baik cetak maupun online.
Aditya Ridho Fatmawan adalah seorang pendidik asal Negara, Bali. Penulis menempuh pendidikan sarjana selama empat tahun pada Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris, Universitas Pendidikan Ganesha. Lulus sarjana pada tahun 2018, ia mengambil studi pascasarjana tepat sebulan setelah wisuda sarjana, dan ditempuh selama dua tahun masa studi. Selama menempuh pendidikan, penulis berkecimpung dalam Himpunan Mahasiswa Jurusan Pendidikan bahasa Inggris selama dua tahun (2015-2017) dan Bali Edukasi selama tiga setengah tahun (2015-2018). Setelah menempuh pendidikan dan mengikuti dua komunitas saat masa studi, setelah lulus penulis melalui beberapa fase naik turun bekerja dan belajar hal-hal baru. Saat ini, ia bekerja sebagai instruktur ESP pada kampus Pariwisata Monarch Bali Negara, sembari juga bekerja secara daring pada British English Class Group.
Kadek Isma Melandari adalah seorang perempuan yang saat ini sedang berusaha menyelesaikan Program Pendidikan Magister Profesi Psikologi di Bidang Psikologi Klinis, Universitas Surabaya. Isma saat ini terus berusaha mengasah kemampuan diri untuk memperkuat sikap empati terhadap lingkungan sosialnya. Isma berusaha untuk membantu anak yang putus sekolah dengan mengadvokasi dan memotivasi baik secara moril maupun materiil agar anak tetap melanjutkan pendidikan. Isma juga aktif mendampingi anak-anak yatim piatu yang kurang beruntung, menjaga kondisi psikis mereka.
I Wayan Heka Arcana Putra adalah seorang pendidik yang sekarang sedang melanjutkan pendidikan pascasarjananya di bidang pendidikan teknologi dan pengajaran di Gothenburg University, Swedia dengan beasiswa Swedish Institute Scholarships for Global Professionals. Saat ini, Heka juga tergabung di dalam NFGL (Network for Global Future Leaders). Ketertarikannya dalam bidang pendidikan, khususnya yang berhubungan dengan teknologi dan kurikulum akhirnya mendorong Heka mendirikan beberapa komunitas yang berhubungan dengan e-learning, salah satunya adalah KelasKu dan Educare. Di samping itu, Heka sekarang menjabat sebagai impact officer di Global Shaper Community (The World Economic Forum) dan juga aktif dalam kabinet pendidikan dan teknologi di PPI Swedia (Perhimpunan Pelajar Indonesia di Swedia).
Ni Komang Sarini Dewi atau kerap disapa Mang Sri adalah seorang alumnus dari Universitas Pendidikan Ganesha. Wanita kelahiran 25 April 1999 ini bekerja sebagai guru bahasa Indonesia untuk High School Students di salah satu sekolah internasional di Bali. Selain bekerja penuh waktu, Mang Sri juga meluangkan waktu sebagai guru les pribadi bahasa Indonesia untuk beberapa peserta didik yang berasal dari luar negeri. Mang Sri menjadi anggota aktif Bali Edukasi dari tahun 2019 hingga 2021. Selama menempuh pendidikan di jenjang universitas, Mang Sri aktif mengikuti beberapa kegiatan organisasi dan perlombaan dalam bidang kepenulisan.
Ni Made Wahyu Suganti Cahyani telah menyelesaikan studi S-1 di Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja, Bali pada tahun 2019 pada program studi Pendidikan Bahasa Inggris. Kini, Wahyu menjadi upper primary teacher di salah satu homeschooling di Kerobokan, Badung, Bali. Wahyu anggota aktif Bali Edukasi periode 2018 – 2019. Selain bekerja penuh waktu, Wahyu juga tetap menumbuhkan diri dengan mengajar les untuk anak-anak lokal sekitar. Wahyu saat ini tengah merintis bimbingan belajar di daerah Denpasar bersama rekan sejawatnya.
Ratih Mas Absari adalah lulusan Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris, Universitas Pendidikan Ganesha, Bali, Indonesia. Saat ini ia bekerja di salah satu sekolah di Jakarta. Ia pernah mengajar di Sekolah Internasional, New Zealand School Jakarta yang sebagian besar siswanya adalah Warga Negara Asing (WNA). Selain itu, ia pernah menjadi pengajar di English First (EF) Permata Hijau Jakarta. Sedari lulus kuliah, ia bertekad untuk merantau ke Jakarta untuk mempelajari pendidikan di luar Bali dan Indonesia secara umum. Ia memiliki hobi travelling. Ia pernah berkesempatan mengikuti program Global Work Camp di Jepang pada tahun 2016, menjadi pembicara penelitian di CamTESOL di Kamboja pada tahun 2018, dan mengikuti program pertukaran mahasiswa di Thailand pada tahun 2018.
I Gede Bagus Wisnu Bayu Temaja atau biasa disapa Wisnu adalah seorang volunteer dan bendahara Bali Edukasi (2015 – 2017) yang berasal dari Desa Denbantas, Tabanan, Bali. Ia menyelesaikan S1 Pendidikan Bahasa Inggris di Universitas Pendidikan Ganesha (2016) dan S2 Linguistik di Universitas Gadjah Mada (2019). Ia juga memperoleh Beasiswa Unggulan Kemdikbud. Saat ini, ia merupakan Dosen Tetap dan Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris, Fakultas Pendidikan Bahasa Seni, IKIP Saraswati (2019 – sekarang). Ia juga merupakan Koordinator Akademik dan Administrasi di Liberty Hospitality School dan Pengawas di Yayasan Praba Raditya Nugraha yang menaungi kampus tersebut. Selain itu, pada tahun 2019 hingga sekarang, ia juga mendirikan dan menjalankan pusat pendidikan Pelita Widya Learning Center dan layanan pendidikan Temaja Academic Service. Saat ini, ia tercatat aktif sebagai Pengelola dan reviewer di Jurnal Gurindam UIN Suska Riau dan Jurnal Wacana IKIP Saraswati. Ia memiliki hobi membaca dan jalan-jalan.
Ni Putu Diana Eka Lestari atau kerap disapa Diana merupakan seorang mahasiswi program studi S1 Pendidikan Bahasa Inggris, di Universitas Pendidikan Ganesha. Selain berkuliah, ia aktif dalam mengikuti organisasi HMJ (Himpunan Mahasiswa Jurusan) di kampus, tergabung dalam sebuah yayasan di desanya sendiri, Desa Tojan, Blahbatuh, dan juga menjadi bagian dari komunitas Bali Edukasi. Perjalanannya untuk belajar bersama Bali Edukasi dimulai semenjak ia semester 5 hingga sekarang. Menjadi bagian dari Bali Edukasi merupakan sebuah kebanggaan yang luar biasa baginya untuk bisa berproses dan tumbuh bersama orang-orang hebat, mendapatkan lebih banyak pengalaman, dan bisa memberikan kontribusi yang positif bagi orang-orang di luar sana.
Hendranatha Wijaya adalah lulusan jurusan Diploma 3 Bahasa Inggris untuk pariwisata dan S1 Pendidikan Bahasa Inggris di Universitas Pendidikan Ganesha, Bali. Saat ini bekerja di sebuah hotel bintang 5 Accor Company di daerah South Yarra, Melbourne, Australia. Selain itu juga pernah bekerja di beberapa hotel berbintang di Bali khusus dalam customer service department. Memiliki hobi bekerja sehingga meskipun sudah 3 tahun lebih berada di Australia, tidak pernah jalan-jalan ke banyak tempat di luar kota Melbourne karena ia menganggap bekerja adalah sebagian dari yadnya atau pemberian yang tulus ikhlas.
Putu Irma Wulandari, atau biasa disapa Irma adalah volunteer Bali Edukasi. Irma menyelesaikan pendidikan Diploma D4 Teknik Radiologi di Poltekkes Kemenkes Semarang tahun 2010, dan mendapatkan gelar Master of Diagnostic Radiography di The University of Sydney tahun 2018. Irma merupakan penerima beasiswa Australia Awards Scholarships intake 2015. Mengawali karir sebagai radiografer di sebuah rumah sakit pusat rujukan di Bali, sejak tahun 2018 Irma fokus menjadi dosen tetap dan ketua program studi Sarjana Terapan Teknologi Radiologi Pencitraan di Akademi Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi (ATRO) Bali. Irma juga berperan aktif di organisasi profesi Perhimpunan Radiografer Indonesia (PARI) sebagai pengurus Pusat dan Pengurus Daerah.
Kadek Yunita Adriyanti atau kerap disapa Yuna adalah seorang alumni program studi Pendidikan Bahasa Inggris, Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja, Bali. Saat ini ia menekuni profesi sebagai English Tutor. Sejak di bangku kuliah, ia aktif mengikuti beberapa komunitas dan organisasi sukarelawan termasuk Bali Edukasi. Perjalanannya untuk belajar bersama Bali Edukasi dimulai sejak tahun 2020. Belajar dan berproses bersama Bali Edukasi menjadikannya pribadi yang penuh dengan semangat untuk menebarkan hal-hal positif dan bermanfaat bagi orang-orang di luar sana.
I Putu Abdi Bhuwana adalah seorang pendidik Bahasa Inggris yang lahir dan besar di Tabanan, 23 Januari 1997. Abdi menempuh Pendidikan Sarjana selama 4 tahun di Universitas Pendidikan Ganesha. Selama menjalani studi sarjananya, Abdi aktif mengikuti beberapa organisasi, seperti Bali Edukasi dan Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ). Melalui keterlibatannya dalam organisasi -organisasi tersebut, ketertarikan Abdi terhadap dunia pendidikan semakin terasah. Pada tahun 2019, di tahun yang sama dengan selesainya masa studi sarjana, Abdi berkesempatan untuk mendapatkan beasiswa LPDP dan melanjutkan studi pascasarjana di University of Adelaide, Australia. Abdi berharap ke depannya dapat mendedikasikan diri sebagai tenaga pendidik dalam dunia pendidikan di Indonesia.
Kadek Sumaja atau biasa dipanggil Maja adalah volunteer Bali Edukasi. Maja menyelesaikan pendidikan Diploma D3 Meteorologi di Akademi Meteorologi dan Geofisika tahun 2010, dilanjutkan dengan Pendidikan S1 di jurusan Fisika Universitas Udayana tahun 2014 dan dan mendapatkan gelar Master of Disaster Mangement di The University of Auckland tahun 2018. Maja mengawali karir sebagai meteorologist di BMKG Bandara I Gusti Ngurah Rai dari 2010 sampai sekarang. Ia sempat mendapatkan beberapa award untuk bisa meneruskan pendidkan, pelatihan atau jalan-jalan ke beberapa negara.
Ni Wayan Devi Crisnady adalah seorang guru di sebuah Learning Centre yang terletak di Denpasar Selatan dan juga frontliner di sebuah hotel di Bali. Memiliki ketertarikan dalam banyak hal terutama dalam public speaking, mengajar, travelling, dan photography. Telah menempuh pendidikan di Universitas Pendidikan Genesha pada tahun 2012 – 2016. Berawal dari ketertarikan dengan Bahasa Inggris yang dirasa keren, Devi akhirnya memutuskan untuk mempelajari Bahasa Inggris lebih dalam dan mengambil kuliah jurusan S-1 Pendidikan Bahasa Inggris di Singaraja. Di sela-sela kesibukan kuliah, sekitar tahun 2015 akhirnya memutuskan untuk bergabung menjadi volunteer di Bali Edukasi. Devi telah berperan dalam beberapa kegiatan seperti menjadi ketua panitia, pemandu acara, dan juga guru di acara GEMASENI serta Program PELANGI di berbagai pelosok Bali. Dikarenakan kesibukan kerja usai lulus kuliah, akhirnya memutuskan untuk istirahat dari Bali Edukasi. Devi melanjutkan karirnya di dunia pendidikan dengan menjadi tutor Bahasa Inggris dan juga English Trainer di sebuah Hotel. Di sela-sela kesibukan bekerja, Devi juga kerap memandu acara sebagai MC saat ada berbagai event tertentu. Ia juga berkarir sebagai frontliner di beberapa hotel dan akhirnya kembali lagi menjadi pengajar di sebuah Learning Centre berbasis phonics.
Putu Ellis Octaviyani, yang akrab disapa Ellis, saat ini berprofesi sebagai seorang pendidik di bidang pariwisata. Ia menyelesaikan Pendidikan jenjang S1 di Program Studi PKK, Pendidikan Pariwisata, Universitas Pendidikan Ganesha dengan beasiswa Peningkatan Prestasi Akademik (PPA) pada tahun 2012 – 2016. Ia kemudian melanjutkan Pendidikan jenjang S2 di Program Studi Pariwisata, Universitas Udayana dengan beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Republik Indonesia pada tahun 2019 – 2021. Ia tertarik dengan bidang pariwisata dan pendidikan membuatnya mendirikan “Rumah Wisata” sebagai media informasi, edukasi, promosi dan pengembangan pariwisata sejak tahun 2020. Saat ini, ia sedang bertugas sebagai First Runner Up Puteri Kebudayaan Indonesia 2021 dan aktif mengkampanyekan pelestarian budaya melalui #kampanyesadarbudaya dan #jelajahbudaya di bawah naungan Putera Puteri Kebudayaan Indonesia.
I Gede Nyoman Arya Risaldi Dwi Nugraha adalah seorang frontliner di sebuah resort di Bali. Karena sedari kecil sudah memiliki minat dengan bahasa, maka pria yang biasa disapa Risal ini memilih untuk mempelajarinya lebih dalam di program studi Pendidikan Bahasa Inggris, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Pendidikan Ganesha (2020). Alih-alih menjadi pendidik yang notabene linier dengan pendidikan terakhirnya, Risal memutuskan untuk banting setir dengan bekerja di bidang hospitality. Dari situ, ketertarikannya terhadap bahasa menjadi semakin tinggi hingga memiliki minat untuk mempelajari bahasa asing lain. Besar harapannya untuk bisa menjadi seorang poliglot.
Made Agus Mandala Putra atau biasa disapa Mandala adalah seorang praktisi Manajemen Sumber Daya Manusia, instruktur, dan pengembang pembelajaran bahasa Inggris. Ia memiliki ketertarikan dalam akuisisi bakat, psikologi industri, pembelajaran bahasa Inggris untuk dewasa (Andragogi), psikologi pembelajaran, social-emotional learning (SEL), pengembangan teknologi dalam ELT, ESP, dan drama dan sastra. Mandala merupakan almamater Undiksha (2015 – 2019) dengan gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Inggris pernah aktif dalam kegiatan akademik maupun non-akademik di antaranya sebagai Ketua Bali Edukasi (2017 – 2018), Pengembang aplikasi Virtual Reality dan buku belajar (SLD VR) sejak 2018, Duta Pariwisata dan GenRe kabupaten, serta aktif sebagai founder dalam kegiatan pembelajaran bahasa Inggris gratis melalui wadah bernama Bale Banjar English hingga saat ini.
Ni Made Ayu Ratih Sukarini, atau akrab disapa Ratih adalah volunteer Bali Edukasi Divisi Kesehatan. Lahir di Denpasar pada tahun 1994. Ratih telah menyelesaikan pendidikan Diploma III Gizi di Politeknik Kesehatan Denpasar tahun 2014 dan Sarjana 1 Kesehatan Masyarakat di Unversitas Udayana tahun 2018. Ia memulai karir sebagai Nutrisionis di Rumah Sakit Tingkat II Udayana Sejak Tahun 2015 – 2019. Saat ini, Ratih merupakan ASN Nutrisionis di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali. Ratih saat ini ikut berpartisipasi sebagai volunteer di Relawan Gizi Bali untuk memberikan konsultasi gizi online secara gratis.
Komang Ayu Kris Utari, biasa dipanggil kak Yukcis atau Kris merupakan seorang homeroom teacher di sebuah sekolah inklusi internasional di Bali. Kris yang merupakan kelahiran tahun 1998, memiliki ketertarikan dalam bidang pendidikan, khususnya TEYL (Teaching English for Young Learners). Kris telah menyelesaikan pendidikan S1 di Universitas Pendidikan Ganesha dengan jurusan Pendidikan Bahasa Inggris. Adapun karya yang telah digarap adalah buku cerita tiga bahasa berjudul “Scabby Dog” dan cerita digital berjudul “The Legend of Bali Strait.”
Santy Pradayini atau kerap disapa Santy merupakan seorang Corporate Communication di PT LRT Jakarta. Selain sebagai praktisi komunikasi, master of ceremony dan moderator ia juga aktif mengembangkan komunitas di antaranya adalah bagiada.id dan ICON Public Relations Indonesia. Belajar dan berproses bersama Bali Edukasi menjadi momen refleksi dan aktualisasi diri untuk terus belajar dan mengembangkan potensi dengan berkontribusi.
Endang Pancawardani, biasa dipanggil Dinna, mempunyai ketertarikan tinggi terhadap pengembangan pendidikan di masyarakat, kegiatan-kegiatan sosial dan leadership untuk anak-anak usia muda. Ia bergabung dengan Bali Edukasi sejak akhir tahun 2015. Ia menamatkan pendidikan Diploma III dan IV pada STAN (sekarang Politeknik Keuangan Negara STAN), Jakarta. Ia memperoleh Master Degree Accounting and Controlling pada The Hague University of Applied Sciences, Netherlands. Sekarang, ia mengemban amanah sebagai Kepala Kantor Balai Pendidikan dan Pelatihan Keuangan Denpasar, BPPK, Kementerian Keuangan.
Agus Adi Putrawan, adalah seorang pengajar yang saat ini aktif di Prodi D4 Teknologi Rekayasa Perangkat Lunak (TRPL), Politeknik Negeri Bali. Lulusan Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja ini, memulai ketertarikannya pada dunia volunteering saat aktif tergabung sebagai volunteer Bali Edukasi. Saat ini, selain sebagai pengelola Career Center di kampus tempatnya bekerja, penulis juga aktif di beberapa forum ilmiah yang berfokus pada peningkatan kualitas pendidikan vokasi di Indonesia.
Putu Sudewi Arsini adalah seorang bidan yang saat ini memfokuskan diri dalam menjadi seorang pendamping bagi para orang tua dalam mempersiapkan diri menyambut buah hati mereka. Aktif berperan serta dalam membantu para ibu dan bayi, Sudewi juga berperan aktif mengembangkan layanan untuk ibu dan anak yang disebut “Hana’s Care” dan layanan aplikasi “Amacall.”
Komang Meli Martini, kerap disapa Meli, lahir di Singaraja, 30 Maret 2000 dan saat ini sedang menempuh studi sarjananya di semester tujuh S1 Manajemen Universitas Pendidikan Ganesha. Semasa kuliah aktif di organisasi mahasiswa lembaga dan juga komunitas sosial. Ia selalu melabeli dirinya sebagai pembelajar sepanjang hayat dan Ia percaya bahwa setiap orang adalah guru, dan setiap tempat adalah sekolah.
Ni Putu Intan Permatasari adalah seorang Dosen Pendidikan Bahasa Inggris di Universitas Pendidikan Nasional, Denpasar, Bali. Lahir pada tanggal 17 Agustus 1995 mengingatkannya untuk selalu bangkit dan memaknai setiap arti kemerdekaan pada perjalanan hidupnya. Kak Intan, begitu ia biasa disapa, adalah seorang education-for-all and literature enthusiast, yang masih terus bergerak untuk menebar nilai-nilai kebaikan melalui setiap usaha yang dia lakukan di tengah keterbatasannya. Ketertarikannya pada bidang literasi, sastra, dan pendidikan pada umumnya, menghantarkannya pada pencapaian di bidang creative writing. Setiap pencapaian dan ‘nilai’ yang ia tuai tidak terlepas dari pengalaman dan pelajaran yang diperoleh selama bergabung di Bali Edukasi.
Ni Putu Ayu Pirdayanti atau kerap disapa Pirda merupakan seorang mahasiswi Pascasarjana Pendidikan Bahasa Inggris, di Universitas Pendidikan Ganesha. Selain sebagai mahasiswa, ia juga aktif dalam mengikuti organisasi dan beberapa komunitas yang salah satunya adalah Bali Edukasi. Perjalanannya untuk belajar bersama Bali Edukasi dimulai semenjak tahun 2018 hingga sekarang. Ia pernah diamanahkan sebagai Juara 2 Puteri Pendidikan Indonesia tahun 2021. Belajar dan berproses bersama Bali Edukasi menjadikannya terus bertumbuh dengan semangat positif untuk menjadi insan yang lebih baik.