Sejarah reformasi Gereja ada abad ke XVI telah membawa dampak kepada berbagai bidang kehidupan, salah satunya bidang teologi. Prinsip Sola Scriptura menjadi pilar penting dalam reformasi. Namun pada saat ini ada banyak oknum yang mengaku menerapkan prinsip Sola Scriptura hanya karena mengutip ayat. Bahkan ada oknum dalam gereja Injili yang mengabaikan prinsip tersebut.
Melalui tulisan ini mencoba untuk memberikan sebuah pemikiran tentang implementasi prinsip sola Scriptura oleh tokoh Reformator Abad ke XVI, terutama pemikiran Marthin Luther dan John Calvin. Sehingga para teolog boleh belajar kembali bagaimana menerapkan prinsip sola scriptura sesuai dengan semangat reformasi.
Made Nopen Supriadi adalah seorang Hamba Tuhan yang melayani di Sekolah Tinggi Teologi Arastamar Bengkulu (STTAB). Ia menyelesaikan pendidikan S-1 Teologi (S.Th) di STT Ebenhaezer, Sumatera Selatan. Saat ini sedang menyelesaikan studi S-2 dalam program Magister Teologi (M.Th) konsentrasi Reformed Biblical Theology di STT SETIA Jakarta. Beliau memiliki seorang istri bernama Iman Kristina Halawa, M.Th dan seorang Putra bernama Joachim En Christo.