Mulailah pahami bahwa penderitaan, kekecewaan, dan kesedihan bukan untuk menyusahkan, merendahkan atau merampas martabat kita, tetapi untuk mendewasakan dan mengubah kita supaya menjadi pribadi yang tangguh dan pantang menyerah.
(Azzura Balbina Ayyubi – Cahaya Cinta Azzura)
***
Tumbuh dan dibesarkan di panti asuhan membuat Azzura menjadi sosok yang kuat, cekatan, mandiri, dan berjiwa besar. Ia sendiri tidak pernah mengetahui wajah kedua orang tuanya. Ayah dan ibunya konon meninggal dunia disebabkan kecelakaan pesawat. Setidaknya itulah yang dia dengar dari Bu Winda, yang mengetahui cerita itu dari warga yang mengantarkannya ke panti milik Bu Winda.
Kini usia gadis cantik itu sudah dua puluh satu tahun. Karena kepintaran dan kecerdasannya, berulang kali dia mendapatkan beasiswa. Bukan saja di dalam negeri, dia pun pernah mendapatkan beasiswa ke luar negeri. Namun, dia menolak dengan alasan tidak mau meninggalkan Bu Winda dan adik-adik panti yang sudah menjadi bagian dari hidupnya.
Saat ini kuliahnya sudah masuk semester akhir. Tinggal menunggu sidang dari skripsinya. Sejak awal menapakkan kaki di kampus, karena kecantikannya, dia sudah menjadi incaran banyak kaum lelaki, baik itu teman seangkatan, maupun seniornya. Namun, dia lebih memilih pemuda tampan yang bernama Rafka, mantan seniornya.
Saat ini Rafka sudah lulus dan meneruskan perusahaan keluarganya di bidang ekspedisi pengiriman barang. Hubungannya dengan Azzura masih berlanjut hingga kini, bahkan pemuda tampan itu berencana melamar Azzura di hari kelulusannya nanti.
***
Makhchuena Asma’ adalah Nama penanya. Nama aslinya Durrotul Makhsunah. Penulis lahir di kota Gresik dan menetap di sana.
Selain mengikuti event dan parade, penulis juga menulis di beberapa platform kepenulisan online dengan akun makhchuenaasma107
Ingin lebih mengenal karya-karya penulis? Kalian bisa mengunjungi sosial medianya dengan akun
FB= Makhchuena Asma’
IG = Makhchuenaasma107
Tiktok = makhchuenaasma
YouTube= Durrotuel Makhsunah
Kesibukan lainnya, penulis masih aktif mengajar bimbingan belajar anak usia TK dan SD. Penulis juga mengajar mengaji dan madrasah Diniyah.
Penulis berharap setiap karya yang ditulisnya bisa bermanfaat untuk dirinya dan orang banyak. Untuk itu ia tidak berhenti belajar dan terus belajar.