Tidaklah mudah menjalaninya, sebagai kaum minoritas di tengah lautan kegalauan setelah semua harapan dipatahkan oleh pengkhianatan. Berada jauh dari orang tua dengan hati yang tercabik-cabik setelah gagalnya pernikahan yang dibatalkan sepihak setelah semua persiapan terlaksana, bahkan penghulu telah siap duduk di meja akad.
Semua telah selesai, dengan alasan calon mempelai Orinda Cyra tidak bisa menerima perbedaan di antara mereka. Ya, dia memilih untuk kembali. Mengimani apa yang selama ini menjadi petunjuk kakinya melangkah. Meskipun mereka berdua sama, seorang penghamba yang berusaha taat kepada zat Yang Mahakuasa, tapi satu kejelasan bahwa tujuan surga mereka tetaplah berbeda.