Markesot Belajar Ngaji

· Bentang Pustaka
4,6
9 reviews
E-boek
252
Pagina's
Beoordelingen en reviews worden niet geverifieerd. Meer informatie

Over dit e-boek

Benda, jasad, dan segala yang kasatmata pun, tak sanggup aku jangkau biar hanya seserpih. Iqra`-ku buntu. 

Manusia menyepakati satuan-satuan. Namun, ilmu dan pengetahuan tak akan pernah menjangkau ujung ruang dan waktu yang pemahamannya manusia rekrut melalui satuan-satuan. Manusia dikurung di dalam penjara bernama cakrawala, angkasa, tak terhingga. Manusia memprasangkai tata surya, galaksi, misteri alam semesta. Mereka kemudian diganggu oleh probabilitas bahwa jumlah alam semesta—yang satu saja pun tak terjangkau—mustahil hanya satu. Bagaimana jika ternyata tak terhingga pula?

Betapa kerdilnya aku. Setiap Iqra` mencerminkan kekerdilanku.


***


Melalui serial “Daur” ini, secara khusus Cak Nun ingin mengajak anak-cucunya dan kita semua untuk menyelami keluasaan dan kedalaman Al-Quran dalam bingkai kedekatan batin manusia kepada firman Allah yang luasnya tak terkira.

Beoordelingen en reviews

4,6
9 reviews

Over de auteur

EMHA AINUN NADJIB, lahir pada 27 Mei 1953 di Jombang, Jawa Timur. Pernah meguru di Pondok Pesantren Gontor, dan “singgah” di Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada. Emha Ainun Nadjib merupakan cendekiawan sekaligus budayawan yang piawai dalam menggagas dan menoreh katakata. Tulisan-tulisannya, baik esai, kolom, cerpen, dan puisi-puisinya banyak menghiasi pelbagai media cetak terkemuka.

Pada 1980-an aktif mengikuti kegiatan kesenian internasional, seperti Lokakarya Teater di Filipina (1980); International Writing Program di Universitas Iowa, Iowa City, AS (1984); Festival Penyair Internasional di Rotterdam, Belanda (1984); serta Festival Horizonte III di Berlin Barat, Jerman Barat (1985).

Cukup banyak dari karya-karyanya, baik sajak maupun esai, yang telah dibukukan. Di antara sajak yang telah terbit, antara lain “M” Frustasi (1976), Sajak Sepanjang Jalan (1978), Syair Lautan Jilbab (1989), Seribu Masjid Satu Jumlahnya (1990), dan Cahaya Maha Cahaya (1991).

Adapun kumpulan esainya yang telah terbit, antara lain Arus Bawah (2014), Anggukan Ritmis Kaki Pak Kiai (2015 dan 2018), Gelandangan di Kampung Sendiri (2015 dan 2018), Sedang Tuhan pun Cemburu (2015 dan 2018), 99 untuk Tuhanku (2015), Istriku Seribu (2015), Kagum kepada

Orang Indonesia (2015), Titik Nadir Demokrasi (2016), Tidak. Jibril Tidak Pensiun! (2016), Daur I: Anak Asuh Bernama Indonesia (2017), Daur II: Iblis Tidak Butuh Pengikut (2017), Daur III: Mencari Buah Simalakama (2017), Daur IV: Kapal Nuh Abad 21 (2017), Kiai Hologram (2018), dan Pemimpin yang Tuhan (2018). 

Dit e-boek beoordelen

Geef ons je mening.

Informatie over lezen

Smartphones en tablets
Installeer de Google Play Boeken-app voor Android en iPad/iPhone. De app wordt automatisch gesynchroniseerd met je account en met de app kun je online of offline lezen, waar je ook bent.
Laptops en computers
Via de webbrowser van je computer kun je luisteren naar audioboeken die je hebt gekocht op Google Play.
eReaders en andere apparaten
Als je wilt lezen op e-ink-apparaten zoals e-readers van Kobo, moet je een bestand downloaden en overzetten naar je apparaat. Volg de gedetailleerde instructies in het Helpcentrum om de bestanden over te zetten op ondersteunde e-readers.