Buku ini menguraikan empat arah pengembangan Operasi Militer Selain Perang di Indonesia antara lain: Pertama, membangun kualitas SDM dari tentara yang akan melaksanakan Operasi Militer Selain Perang. Kedua, mengembangkan organisasi yang ada saat ini untuk fokus terhadap ancaman Operasi Militer Selain Perang. Ketiga, secara aktif menerapkan teknologi revolusi industri ke-4. Keempat, kerja sama publik-swasta-militer akan ditingkatkan secara holistik. Diharapkan militer Indonesia dapat mengenali dan secara efektif menanggapi musuh dan ancaman baru yang muncul melalui studi kasus di Korea Selatan.
Mayor Kav Ronald Tampubolon, S.H., lahir di Biak, 5 Juli 1984. Menempuh pendidikan umum di TK Tugama Medan (1989), SD Santo Lukas II Jakarta (1996), SLTP Santa Maria Della Strada Jakarta (1999), SMU Taruna Nusantara Magelang (2002), dan S1 Hukum Universitas Mayjen Sungkono Mojokerto (2019). Adapun pendidikan militer di Akademi Militer (2005), Sesarcab Kavaleri Padalarang (2006), Diklapa I Padalarang (2010), Diklapa II LN Korea Selatan (2016), dan Sesko LN Korea Selatan (2021). Mengawali karier di TNI AD sebagai Komandan Peleton Tank sampai dengan Komandan Kompi di Batalyon Kavaleri 8 Divif 2 Kostrad Pasuruan, kemudian menjadi Komandan Kompi Kavaleri Pengintai 1 di Divif 1 Kostrad Cijantung, Kepala Seksi Penelitian dan Pengembangan Material Utama di Pussenkav Bandung, Perwira Pembantu Muda Perencanaan Alutsista di Spaban Bindok Sopsad Jakarta, Kepala Seksi Perencanaan Pendidikan di Rindam Jaya Jakarta, dan yang terakhir berdinas sebagai Perwira Pembantu Madya bidang Manajemen di Srendam XIII Manado.
Menikah dengan Ruth Widya Sari tahun 2014 dikaruniai dua orang buah hati, yakni Rafael Raja Tampubolon (2014) dan Robin Namjoon Tampubolon (2021). Kelihaiannya menulis mendapat dukungan dari sang istri yang aktif sebagai anggota dari Ikatan Perangkai Bunga Indonesia (IPBI).
Berbagai prestasi pernah ditorehkan sebagai bagian dari kedinasan mulai dari peringkat 1 Sesarcab Kavaleri, peringkat 2 kursus perwira pembinaan satuan Kavaleri, peringkat 1 pendidikan Diklapa I Kavaleri, peringkat 1 Kursus Bahasa Korea di KDLI, peringkat 1 pasis mancanegara di Sekolah ROK Army College. Selain itu, penulis juga berkesempatan beberapa kali melaksanakan penugasan keluar negeri antara lain Mongolia (2007 dan 2019), Kamboja (2010), Thailand (2012), Australia (2012), Filipina (2017), Amerika Serikat (2018), dan Korsel (2015 s.d 2017, 2019, dan 2020 s.d 2022).
Hobi menulis sudah dimiliki sejak menjadi perwira pertama di Batalyon ditandai dengan menjadi juara lomba penulisan essai tingkat Pama pada HUT Kavaleri tahun 2013. Kemudian saat berada di Korea Selatan penulis pernah 3 kali berkontribusi dalam penulisan artikel di media Koran dan Majalah Pertahanan Korea Selatan dengan menggunakan Bahasa Korea dan mendapatkan apresiasi dari pihak Korea Defense Language Institute (KDLI) dan ROK Army College. Selain itu, juga banyak berkontribusi penulisan bagi media pertahanan di Indonesia.