“Kenapa kamu, Mat? Di kelasmu apa tak ada guru?” Pria jangkung dengan gaya rambut belah tengah itu, balik bertanya kepada Rahmat yang terlihat sangat panik.
“F-farah, Pak, Farah.” Napas Rahmat terengah-engah dan ucapannya pun terbata.
“Farah kenapa, Mat?” Pak Salim lantas menghampiri Rahmat di ambang pintu kelas.
“Farah merintih sakit pada perutnya, Pak, terus dia juga ngompol di kelas. Kebetulan, tak ada guru di kelas kami, Pak.”
Bisik-bisik teman sekelasku pun mulai riuh terdengar di telinga. Gegas Pak Salim lari menuju kelas Rahmat. Karena penasaran, kami ikut mengekor di belakang Pak Salim.