Berawal sejak usianya tiga tahun, saat itu dia duduk di bawah meja kelas. Kebetulan rumah mereka berdampingan dengan sekolah yang dikelola oleh kedua orang tuanya. Namanya adalah Nida, anak kedua dari tiga bersaudara. Satu orang kakak laki-laki, dan satu orang adik perempuan.
Nida sering sekali berkelahi dengan adiknya yang bernama Dila. Saking penginnya dimanja oleh papa dan mamanya, selalu berlagak dimengerti. Namun, tidak jarang Nida mendapat teguran dengan kasar. Padahal kesalahan ada pada Dila adiknya. Nida hanya bisa pasrah karena sering diperlakukan seperti itu. Akhirnya, Nida terlihat kebal dan selalu mengalah demi adiknya agar masalah tidak semakin besar.
Kedua gadis kecil itu jarang sekali akur. Bermain juga mereka lakukan dengan cara berbeda. Nida suka bermain bola bersama anak laki-laki yang sedang berada di halaman rumah mereka. Karena berdampingan dengan sekolah, halaman bisa dijadikan arena bola.