Memahami Sejarah Konflik Aceh

· Yayasan Pustaka Obor Indonesia
4,4
7 atsauksmes
E-grāmata
212
Lappuses
Atsauksmes un vērtējumi nav pārbaudīti. Uzzināt vairāk

Par šo e-grāmatu

 Buku “Memahami Sejarah konflik Aceh” (dulunya terbitnya dengan jadul “Atjeh Sepintas Lalu”) berbicara tentang sebuah penggalan sejarah Aceh. Kalau kita melihat dengan kacamata sekarang, buku ini pun sebenarnya sudah menjadi bagian dari penggalan sejarah Aceh. Karenanya, nilainya sungguh tak terpermanai. Lebih tak terpermanai lagi ialah penerbitannya kembali. Dengan membacanya sekarang, kita akan lebih dapat memahami dan memaknai peristiwa-peristiwa yang terjadi di Aceh pada masa itu. Sehingga kita dapat mengerti perkembangan Aceh sekarang.Tentu saja, Aceh pada hari ini jauh berbeda keadaannya disbanding sekian puluh tahun yang lalu. Sekarang pertentangan antara pandangan agama dan sekuler sudah mencair dan terjembatani, sebab nilai-nilai agama sudah terakomodasi dalam system hukum aceh yang syariati. Generasi kini yang awam akan situasi masa lampau Aceh akan tercerahkan oleh paparan almarhum Mr. Amin yang bernama samara “Insider”
Bila ditelisik dari kejadian-kejadian atau peristiwa-peristiwa yang diketengahkan “Insider” dalam ‘Atjeh Sepintas Lalu’ sebenarnya adalah hadirnya pertarungan dua arus besar pemikiran yang ada dalam masyarakat Aceh yang sangat menonjol pada masa itu. Kedua arus besar tersebut adalah pemikiran-pemikiran yang masing-masingnya berdasarkan pada ajaran agama, dalam hal ini Islam, dan pandangan sekuler atau non-agama. Oleh karena masing-masing pemikiran itu ada pengikutnya, maka munculnya pengelompokan-pengelompokan tidaklah terhindarkan. Pada gilirannya, peluang bagi terjadinya konflik fisik sering pula menganga.
Buku ini, demikian analisis Prof. Dr. Nazaruddin Sjamsuddin, MA, menggambarkan situasi politik dan hukum di Aceh pada tahun 1945-1949. Sebagaimana yang dikemukakan sendiri oleh penulisnya dalam kata pendahuluan, buku ini menguraikan “terutama mengenai kejadian-kejadian dan peristiwa-peristiwa yang menunjukkan keadaan yang tidak memuaskan”. Kejadian-kejadian dan peristiwa-peristiwa itu menyangkut keadaan umum, pemerintahan, kehakiman, pegawai negeri, dan kehidupan kepartaian.

Vērtējumi un atsauksmes

4,4
7 atsauksmes

Par autoru

Mr. Sutan Muhammad Amin dengan nama kecilnya Krueng Raba Nasution dilahirkan di Kota Lhok Ngah, Kabupaten Aceh Besar kini. Tepatnya di tepi sungai kecil yang diberi nama Sungai Raba, atau dalam bahasa Aceh disebut Krueng Raba. Sutan Muhammad Amin dilahirkan pada tanggal 22 Februari 1904. Amin lahir dari pernikahan Muhamad Taif dengan Siti Madinah, wanita yang berasal dari Batang Natal, Mandailing. Ayahnya, Muhammad Taif, adalah Kepala Sekolah Dasar (Melayu) pada masa kekuasaan Hindia Belanda. Sedangkan Ibunya adalah ibu rumah tangga yang memiliki kepedulian dan kasih sayang yang teramat besar terhadap keluarga kecilnya. Amin memiliki dua orang kakak perempuan, dua orang abang laki-laki, dan seorang adik laki-laki, masing-masing mereka bernama: Amir, Zubaidah, Munir, Nurjani, dan Adham. Sedangkan Amin sendiri adalah anak kelima dari enam bersaudara.

Mr. Sutan Muhammad Amin dengan nama kecilnya Krueng Raba Nasution dilahirkan di Kota Lhok Ngah, Kabupaten Aceh Besar kini. Tepatnya di tepi sungai kecil yang diberi nama Sungai Raba, atau dalam bahasa Aceh disebut Krueng Raba. Sutan Muhammad Amin dilahirkan pada tanggal 22 Februari 1904. Amin lahir dari pernikahan Muhamad Taif dengan Siti Madinah, wanita yang berasal dari Batang Natal, Mandailing. Ayahnya, Muhammad Taif, adalah Kepala Sekolah Dasar (Melayu) pada masa kekuasaan Hindia Belanda. Sedangkan Ibunya adalah ibu rumah tangga yang memiliki kepedulian dan kasih sayang yang teramat besar terhadap keluarga kecilnya. Amin memiliki dua orang kakak perempuan, dua orang abang laki-laki, dan seorang adik laki-laki, masing-masing mereka bernama: Amir, Zubaidah, Munir, Nurjani, dan Adham. Sedangkan Amin sendiri adalah anak kelima dari enam bersaudara.

Pada tanggal 10 November 1998, Amin mendapatkan tanda kehormatan Bintang Mahaputra Utama yang ditandatangani oleh Presiden RI B.J. Habibie. Selanjutnya pada tanggal 10 November 2009, Amin kembali mendapat tanda kehormatan Bintang Mahaputera Adipradana ditandatangani oleh Presiden RI Soesilo Bambang Yudhoyono.

Novērtējiet šo e-grāmatu

Izsakiet savu viedokli!

Informācija lasīšanai

Viedtālruņi un planšetdatori
Instalējiet lietotni Google Play grāmatas Android ierīcēm un iPad planšetdatoriem/iPhone tālruņiem. Lietotne tiks automātiski sinhronizēta ar jūsu kontu un ļaus lasīt saturu tiešsaistē vai bezsaistē neatkarīgi no jūsu atrašanās vietas.
Klēpjdatori un galddatori
Varat klausīties pakalpojumā Google Play iegādātās audiogrāmatas, izmantojot datora tīmekļa pārlūkprogrammu.
E-lasītāji un citas ierīces
Lai lasītu grāmatas tādās elektroniskās tintes ierīcēs kā Kobo e-lasītāji, nepieciešams lejupielādēt failu un pārsūtīt to uz savu ierīci. Izpildiet palīdzības centrā sniegtos detalizētos norādījumus, lai pārsūtītu failus uz atbalstītiem e-lasītājiem.