Ki Narto Palon. Seorang kutu buku semenjak masih SD, sudah menjadi anggota perpustakaan, dengan kegemaran membaca sejarah perjuangan untuk membebaskan dari ketidakadilan dalam bentuk apapun. Peningkatannya menjurus pada literatur tentang keagamaan, kepercayaan, perhimpunan, aliran, paguyuban.