Kalimat di atas adalah cuplikan syair lagu dalam film Rusia, "Black Lightning" atau "Chernaya Molniya" (2009), yang disutradarai oleh Dmitry Kiselev dan Aleksandr Voyinskiy. Ungkapan itu sangat menggelitik, menggambarkan kemampuan manusia yang sangat hebat dalam mengendalikan kehidupan melalui ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek). Film itu menggambarkan mobil berbahan bakar premium yang bisa terbang, sebuah imajinasi tentang kehebatan iptek dalam mengendalikan gravitasi.
Manusia dengan iptek yang canggih, bisa “mengalahkan” gravitasi. Namun rupanya lebih rumit bagi iptek untuk “mengalahkan” cinta. Betapa banyak manusia yang menguasai iptek namun tak berdaya menghadapi perasaan cinta. Rupa-rupanya cinta justru sedemikian powerful menguasai jiwa manusia yang mereka merasa tidak berdaya.
Begitulah cinta. Cinta merupakan jalinan indah dari lima huruf yang mampu mengubah segalanya. Yang miskin menjadi kaya, yang lemah menjadi kuat, yang malas menjadi giat, yang sedih menjadi gembira, dan yang lesu menjadi sangat bergairah. Sungguh luar biasa bias cinta.
Begitu pula buku ini ditulis, semuanya atas dasar cinta dan bercerita tentang cinta. Cinta dalam keluarga, cinta dalam dunia pekerjaan, cinta dalam pengabdian, dan cinta yang menjadi landasan mengejar asa.
Merajut Asa dalam Cinta. Begitulah para penulis memilih judul buku ini. Sebagai cerminan bahwa cinta mampu memberi kekuatan dalam keseharian penuh karya. Semoga buku ini dapat dinikmati dan memberi inspirasi bagi para pembaca. Selamat membaca!
Buku ini merupakan karya bersama peserta Kelas Menulis Online Antologi Batch 10 Alineaku dibawah bimbingan Pak Cahyadi Takariyawan dan Bu Ida Nur Laila
-Alineaku Publisher-