Bukan, sekarang ia bukan seorang gadis lagi sejak malam itu. Malam dimana ia kehilangan kesuciannya oleh pria yang belum ia kenal dekat sebelumnya.
Andai, jika, kalau dan kata - kata lain yang menghiasi kalimat sesalnya atas kejadian kelam yang menimpa dirinya waktu itu selalu terbesit dalam pikirannya saat ini.
Farizza Indah Nurmala adalah nama yang di berikan orang tuanya dua puluh empat tahun yang lalu saat ia terlahir di dunia ini.
Orang tua, saudara, ataupun teman dekatnya biasa memanggilnya Izza.
Izza turun dari ranjangnya menuju kamar mandi untuk membasuh muka sembabnya dan membenarkan letak kerudung yang ia kenakan.
Sudah seminggu kejadian kelam itu berlalu namun sampai sekarang masih terekam jelas di memorinya dan menari - nari bagaikan benang kusut di pikirannya.