Kontributor adalah: Bart Barendregt, Els Bogaerts, Liesbeth Ouwehand, Gerard A. Persoon, Sumarsam, Miriam Brenner, R. Franki S. Notosudirdjo, Henk Mak van Dijk, Madelon Djajadiningrat, Clara Brinkgreve, Wim van Zanten, Matthew Cohen, Lutgard Mutsaers, Rein Spoorman, Annika Ockhorst, dan Fridus Steijlen.
Bart Barendregt adalah antropolog yang mengajar di Institut Studi Sosial dan Budaya, Universitas Leiden. Ia telah melakukan penerbitan dan membuat film tentang seni pertunjukan Asia Tenggara, media baru dan mobil, dan musik pop (Islami).
Els Bogaerts berspesialisasi dalam bahasa-bahasa dan kebudayaan Asia Tenggara (Universitas Leiden) serta tari dan musik Jawa klasik (Yogyakarta). Ia menulis artikel tentang hasil perjumpaan kultural, seni pertunjukan, budaya dan dekolonisasi, dan menyunting beberapa buku. Ia juga sedang melakukan riset tentang representasi budaya-budaya Jawa di televisi Indonesia.
Bart Barendregt adalah antropolog yang mengajar di Institute of Social and Cultural Studies, Leiden University, di Belanda. Ia adalah koordinator proyek empat tahun yang didanai oleh The Netherlands Organization for Scientific Research (NWO), dan diampu oleh KITLV. Proyek ini, ‘Articulation of Modernity’ (2010-2014), meneropong perubahan masyarakat dan hubungan sosial melalui prisma musik populer, dengan menekankan daya imbau modernitas alih-alih daya imbau negara-bangsa, sehingga menawarkan cara baru dalam mengkaji Asia Tenggara yang mengedepankan pergerakan orang, musik, gagasan, dan teknologi di antara pusat-pusat kosmopolitan di kawasan tersebut. Ia telah melakukan penerbitan dan membuat film tentang seni pertunjukan Asia, media baru dan bermobilitas, dan musik pop (Islami). Selama beberapa tahun Bart Barendregt mengetuai Dutch Society for Ethnomusicology dan ia anggota dewan pengurus Professor Teeuw Foundation. Barendregt sedang menyelesaikan bukunya mengenai musik populer Islamis di Asia Tenggara.
Els Bogaerts menyandang dua gelar MA, dalam Germanic Philology and Theatre Science (Universitas Antwerpen, Belgia) dan dalam Languages and Cultures of Southeast Asia and Oceania (Universitas Leiden, negeri Belanda). Selama lima tahun ia mempelajari tari dan musik Jawa klasik di Akademi Seni Tari Indonesia dan Pamulangan Beksa Ngayogyakarta di Yogyakarta. Ia pernah mengajar di Leiden University (1986-2002) dan menjadi koordinator program riset ‘Indonesia Across Orders: The Reorganisation of Indonesian Society, 1930-1960’, di The Netherlands Institute for War Documentation (NIOD) (2002-2008). Ia menulis artikel tentang seni pertunjukan, akibat perjumpaan kultural, budaya dan dekolonisasi, serta antarmuka seni dan sains. Ia penyumbang tulisan dan penyunting Beyond Empire and Nation. The Decolonization of African and Asian Societies, 1930s-1970s (2012, KITLV Press), bersama Remco Raben. Ia sedang menulis buku tentang representasi budaya-budaya Jawa di televisi Indonesia.