Sampai pada sebuah teror terus-menerus berdatangan mengancam Gustav Hilman dan putrinya, ancaman pembunuhan mulai berdatangan. Aerina tidak bisa diam saja melihat ayahnya yang sakit harus melindungi mereka dan memutuskan untuk meminta bantuan kepada Zalian.
Tentu Zalian tidak bersedia, ia sudah memutuskan untuk tidak peduli pada apapun selain urusannya sendiri, namun Aerina tidak mengenal kata menyerah. Apapun ia lakukan agar Zalian mau melindungi ayahnya. Yang membuat Zalian enggan adalah gadis itu meminta untuk dinikahi. Meski ia tahu pasti cara itu adalah satu-satunya yang terbaik dari semua cara yang ada.
Mengalah pada kekeraskepalaan gadis itu, Zalian akhirnya menikahinya, namun tidak berniat menjadikan pernikahan itu sebagai pernikahan yang sesungguhnya. Apa itu mampu Zalian lakukan? Disaat gairahnya nyaris meledak hanya dengan menatap tubuh Aerina? Baru satu minggu Zalian menikahinya, pria itu sudah mulai kehilangan kendali. Maka, Zalian bertekad akan menjadikan gadis itu miliknya, apapun caranya...