Pratama terpaksa harus membatalkan lamarannya ketika mendapati wanita yang ia gadang-gadang sebagai calon istri justru tengah mengandung benih pria lain. Rasa kecewanya membuat Tama memutuskan untuk resign dan kembali ke kampung halaman.
Disaat keluarga besar memutuskan mengakhiri penderitaan dengan menidurkan Oshi untuk selama - lamanya. Tama bersedia menikahi dan mengambil alih tanggung jawab orang tua Oshi
“Saya batal melamar kekasih saya, Tante. Karena mungkin jodoh saya adalah putri Anda.”