Misteri Roh

· Anak Hebat Indonesia
5.0
1 則評論
電子書
576
評分和評論未經驗證  瞭解詳情

關於本電子書

Di tengah kesadaran akan kefanaan semua alam dan dirinya, manusia terus mencari dan bertanya adakah unsur dalam dirinya yang akan tetap abadi setelah kematian merenggut jasadnya dan menemui Sang Pencipta. Adakah suatu unsur yang menghubungkan kehidupan fana di dunia ini dengan akhirat yang kekal kelak. Roh yang sekiranya mendekati kebenaran akan pertanyaan tersebut. Walaupun diyakini ia tidak qadim, kekekalan seiring dengan kekekalan akhirat adalah sifat roh yang masih misteri tetapi juga harapan dan tanda tanya besar.

Kata al-ruh hanya sedikit tertera di Al-Qur’an dan itu pun dibatasi bahwa ia hanya menjadi urusan Tuhan yang hanya sedikit yang diketahui manusia. Oleh karena itu, di dalam buku ini akan dibahas secara tuntas mengenai seluk beluk roh, baik dari orang yang telah meninggal maupun yang masih hidup berdasarkan Al-Qur’an, hadis, maupun pendapat para ulama terkemuka.

Pemahaman yang mendalam ini memberikan prespektif yang lebih luas dan menyeluruh terhadap bagaimana Islam memandang dan menafsirkan fenomena penciptaan roh. Buku ini megajak pembaca untuk merenung, meresapi, dan menggali hikmah-hikmah yang terkandung dalam hakikat penciptaan roh menurut ajaran Islam.


評分和評論

5.0
1 則評論

關於作者

Beliau adalah Abu Abdillah Syamsuddin Muhammad bin Abu Bakar bin Ayyub bin Sa’ad bin Hariiz bin Maki az-Zar’i ad-Dimasyqi, yang lebih dikenal dengan panggilan Ibnu Qayyim al-Jauziyyah. Nama itu dinisbahkan kepada sekolah yang didirikan oleh Yusuf bin Abdurrahman al-Jauzi, ayah dari Ibnu Qayyim sekaligus pengurus sekolah ini yang dikenal dengan sebutan Qayyim al-Jauziyah.

 

Beliau dilahirkan pada tanggal 7 Shafar 691 Hijriah di Desa Izra’, salah satu desa yang ada di Hauran, kemudian pindah ke Kota Damaskus untuk belajar kepada ulama yang ada di sana. Ia menetap belajar dengan Ibnu Taimiyah secara sempurna setelah kembali dari Mesir menuju Damaskus padatahun 712 Hijriah sampai wafatnya di tahun 728 Hijriah.

 

Ibnu Qayyim diberikan izin untuk mendengarkan pendapat dan ijtihad dari gurunya. Ia tidak sekedar mengambil manfaat dari gurunya saja, tetapi juga mempelajari cara mengambil kesimpulan dalil dan berdebat. Beliau

juga terkesan dengan gaya penulisan gurunya.

 

Hal terpenting yang beliau dapatkan dari gurunya adalah seruan untuk berpegang teguh pada Kitab Allah Swt. dan hadis yang sahih, serta pemahaman sesuai dengan metode para ulama salafus saleh. Beliau juga mengalami kerugian seperti yang menimpa gurunya, berupa hal yang sangat menyakitkan. Beliau pernah ditangkap dan dipenjara bersama gurunya di benteng di Kota Damaskus. Sampai akhir hayat gurunya, Ibnu Qayyim tidak dapat dipisahkan dengan gurunya.

 

Beliau sangat mencintai gurunya bahkan setelah sepeninggal gurunya, beliau tetap menjaga manhajnya dalam perilaku hidup dan pengetahuannya. Ibnu Qayyim adalah seorang ahli ibadah, terutama dalam hal sholat tahajud dan termasuk orang yang lama dalam sholatnya, sampai Ibnu Katsir berkata tentangnya, “Saya tidak tahu di dunia ini, di zaman kita adakah orang yang lebih banyak ibadah darinya (Ibnu Qayyim), dia selalu memperpanjang sholatnya, memperpanjang rukuk dan sujudnya, sehingga banyak sahabat yang mencelanya, tetapi ia tidak menyerah sedikit pun.” Semoga Allah Swt. memberikan rahmat kepadanya.

 

Para penulis banyak yang mengungkapkan biografi beliau tentang ibadah, zuhud, kejujuran, dan banyak hal tentang Ibnu Qayyim. Adapun

karya-karya Ibnu Qayyim sangat banyak, terdapat lebih dari 30 buku yang sudah dicetak. Ibnu Qayyim meninggal pada bulan Rajab tahun 751 Hijriah dan disholatkan di Masjid Jami’ Damaskus. Untuk melengkapi gambaran tentang kepribadian Ibnu Qayyim, ada baiknya kita berhenti sejenak dan mendengarkan perkataan sebagian ulama tentangnya. Ibnu Hajar al-‘Asqalani berkata, “Ibnu Qayyim adalah orang yang pemberani, berpengetahuan luas, mengetahui khilaf dan mazhab ulama

salaf.”

 

Ulama Ibnu Rajab al-Hanbali berkata, “Saya belum pernah melihat orang yang pengetahuannya lebih luas dari Ibnu Qayyim dan saya tidak mengetahui orang yang lebih tahu makna Al-Qur‘an, hadis, dan hakikat keimanan darinya. Beliau bukan orang yang maksum (terpelihara dari dosadosa juga kesalahan), tetapi saya belum pernah melihat orang yang sepertinya.”

 

Di samping itu, al-Qadhi Burhanuddin az-Zar’i berkata, “Saya tidak melihat orang yang berada di zamannya yang lebih luas ilmunya melebihi Ibnu Qayyim.” al-Hafiz Imaduddin Ibnu Katsir berkata, “Ibnul Qayyim selalu menyibukkan dirinya dengan ilmu di siang maupun malam, banyak melaksanakan sholat, memperbanyak bacaan Al-Qur‘an, sopan santun, mencintai sesama, tidak dengki dan iri hati.” Beberapa kesaksian terhadap Ibnu Qayyim telah lewat dalam biografinya.

 

Ibnu al-Imad al-Hanbali berkata, “Ibnu Qayyim adalah seorang mujtahid, ahli tafsir, ahli nahwu, ahli ushul fikih, ahli teologi, dan menguasai segala ilmu. Beliau mengetahui tafsir Al-Qur‘an, ilmu usuluddin dan pada bidang ilmu ini beliau mencapai kesempurnaan, menguasai hadis serta maknanya, mengetahui pemahaman fikih serta pengambilan dalilnya dan itu tidak bisa disamakan oleh seorang pun. Beliau juga menguasai fikih beserta usulnya, menguasai bahasa Arab dengan sangat dalam dan beliau sangat mengetahui pembicaraan di dalamnya, serta menguasai ilmu tentang akhlak dan lain-lain.”


為這本電子書評分

歡迎提供意見。

閱讀資訊

智慧型手機與平板電腦
只要安裝 Google Play 圖書應用程式 Android 版iPad/iPhone 版,不僅應用程式內容會自動與你的帳戶保持同步,還能讓你隨時隨地上網或離線閱讀。
筆記型電腦和電腦
你可以使用電腦的網路瀏覽器聆聽你在 Google Play 購買的有聲書。
電子書閱讀器與其他裝置
如要在 Kobo 電子閱讀器這類電子書裝置上閱覽書籍,必須將檔案下載並傳輸到該裝置上。請按照說明中心的詳細操作說明,將檔案傳輸到支援的電子閱讀器上。