Dan seketika darah pun mengucur deras tak tertahan membasahi baju yang dikenakannya. Melihat darah sudah membasahi bajunya, ia baru tersadar, ada pisau di dadanya, ia baru sadar apa yang sudah terjadi. Tapi semuanya terlambat, karena jantungnya sudah berhenti berdetak, karena jantungnya sudah tak lagi menyiratkan kehidupan. Tak sempat berpamitan, tak sempat memandang sang pujaan dan tak sempat meminta maaf kepada hati yang telah terabaikan. Pada diri yang selama ini selalu dianggap tak berarti. Pada teman yang menyimpan rasa sayang, yang kini menyimpan rasa penyesalan dan kenangan.Adalah Mutia, seorang penulis yang memiliki kemampuan dapat melihat sesuatu yang orang lain tak bisa melihat, bisa merasakan kehadiran arwah sahabatnya, Sasi, yang meninggal dengan meninggalkan berjuta misteri. Akankah ia dapat mengungkap misteri kematian sahabatnya itu?