Segala pujian hanya milik Allah, Tuhan semesta Allah yang Maha Pengasih yang telah mengajarkan Al Quran kepada hamba-hamba-Nya melalui Nabi-Nya yang terpilih; selawat dan salam semoga tetap tercurah kepada baginda alam, nabi akhir zaman, tuan kita semua, Muhamad bin Abdullah, kepada keluarganya, para sahabatnya dan seluruh umatnya yang senantiasa mengikuti jejak langkahnya hingga akhir zaman. Amin.
Selanjutnya, penerjemah menerjemahkan kitab Alburhan Fi Tajwidil Quran ini dengan harapan teori tajwid yang ada dalam bahasa arab ini dapat dinikmati dan dipahami serta bermanfaat oleh dan bagi kaum muslimin di Indonesia yang belum mahir membaca kitab yang berbahasa Arab. Semoga terjemahan sederhana ini dapat menambah khazanah keilmuan di bidang tajwid di negeri tercinta ini dan menjadi pedoman bagi mereka yang sedang mempelajari dan mendalami ilmu tajwid.
Buku yang penerjemah terjemahkan ini merupakan tajwid yang berdasar kepada qiraat Imam Hafsh dari Imam ‘Ashim, ini sangat relevan dengan kaum muslim di Indonesia yang dalam masalah qiraat umumnya menganut qiraat Imam Hafsh, lebih tepatnya qiraat Imam Ashim riwayat Imam Hafsh.
Penerjemah menyadari bahwa kefasihan dan kebenaran membaca Al Quran itu harus langsung berguru secara talaqqi (bertemu langsung antara guru dan murid). Tersebab itulah buku ini penerjemah maksudkan untuk dijadikan pendamping atau suplemen materi saat berguru kepada guru yang bersanad di bidang qiraat. Karena belajar ilmu tajwid hanya sekedar teori ibarat orang belajar teori renang namun tidak pernah bertemu air. Karena itulah dalam Al Jazariyah dikatakan:
وليس بينه وبين تركه
❊
إلا رياضة امرئ بفكه
“Tiada ada perbedaan antara ia (mempelajari teori tajwid) dan tidaknya
Melainkan latihan (riyadlah) seseorang dengan rahangnya (mulutnya).”
Terakhir semoga usaha kecil penerjemah dalam menerjemahkan kitab ini menjadi amal saleh yang diterima Allah dan termasuk ke dalam sabda nabi: “Siapa yang mentradisikan sesuatu kebaikan maka baginya pahala amal kebaikannya dan kebaikan orang yang mengamalkannya tanpa mengurangi pahala yang mengamalkannya sedikitpun.”
Penerjemah sangat antusias menerima kritik dan saran yang membangun untuk memperbaiki kekeliruan yang ditemukan dalam terjemahan ini.