“Komprehensif, praktis, dan mudah dipahami. Sangat berguna bagi kaum Muslimin, terutama mereka yang ingin memahami fiqih perbandingan mazhab dalam bingkai Al-Quran dan Sunnah.”
—K.H. Didin Hafidhuddin
Inilah sebuah buku fiqih yang diharapkan dapat menjadi pegangan praktis bagi Anda dalam menjalankan ibadah ritual sehari-hari, seperti shalat, zakat, puasa, dan haji. Sedapat mungkin menghindari istilah-istilah teknis fiqih yang rumit dan kadang membingungkan. Buku ini dirancang untuk kalangan umum agar dapat melaksanakan, memahami, dan memaknai ibadah-ibadah mahdhah tersebut.
Keunggulan-keunggulan buku ini:
• Menyajikan motivasi mental-spiritual yang menyertai setiap malam.
• Menjelaskan hikmah di balik setiap perintah agama.
• Menghimpun hasil ijtihad ulama fiqih sejak ulama salaf hingga ulama kontemporer.
• Membentangkan pelbagai pendapat mazhab fiqih dalam semangat menghargai perbedaan-perbedaan pendapat demi menumbuhkan toleransi dan saling pengertian.
Dilengkapi dengan dalil-dalil Al-Quran, Al-Sunnah, dan khazanah ijtihad ulama yang berkompeten di bidangnya, buku ini layak menjadi sebuah rujukan utama dalam persoalan fiqih yang Anda hadapi sehari-hari.
[Mizan, Noura Books, Nourabooks, Agama, Islam, Ibadah, Muslim, Indonesia]
Muhammad Bagir Al-Habsyi (Muhammad Al-Bâqir), lahir di Solo, 20 Desember 1930, adalah seorang dai, penulis, dan penerjemah buku-buku (berbahasa Arab). Pengetahuan agamanya diperoleh dari Madrasah Ar-Rabithah Al-‘Alawiyyah dan Al-Madrasah Al-‘Arabiyyah Ad-Diniyyah, di samping dari ayahnya sendiri serta ulama-ulama setempat. Pada tahun 1950 sempat mengunjungi Hadramaut yang waktu itu merupakan salah satu pusat aktivitas intelektual Islam di Timur Tengah, khususnya di bidang fiqih dan tasawuf. Sejak 1957, selain sebagai dai, aktif dalam kelompok diskusi dan pembahasan buku-buku keagamaan serta menggeluti bidang pendidikan dan sosial. Antara lain, sebagai pengajar di samping menjabat sebagai sekretaris, kemudian sebagai Ketua Yayasan Pendidikan Islam Diponegoro Surakarta, sampai kepindahannya ke Bandung pada 1979.
Sambil meneruskan kegiatan sebagai dai, juga menyelenggarakan pengajian tafsir Al-Quran untuk para mahasiswa, dan merintis serta mengetuai Yayasan Tunas Bangsa yang memberikan beasiswa dan pendidikan nonformal bagi para remaja dari kalangan tak mampu. Sejak itu pulalah aktivitasnya sebagai penulis dan penerjemah buku dari bahasa Arab ke bahasa Indonesia diawali.
Buku yang pernah ditulisnya adalah Ali Zainal Abidin, Cucu Rasulullah: Ulama, Sufi dan Pemimpin Umat (1983) dan Mutiara Nahjul Balâghah: Pilihan Pidato, Surat-Surat serta Ucapan-Ucapan Singkat Imam Ali bin Abi Thalib r.a. (1991) serta ikut menyumbang tulisan dalam buku Ijtihad dalam Sorotan (1988) dengan makalah berjudul “Otoritas dan Ruang Lingkup Ijtihad”. Buku-buku terjemahannya, antara lain: Khilafah dan Kerajaan (karya Abu’l-A‘la Al-Maududi), Thariqah Menuju Kebahagiaan, dan Menuju Kesempurnaan Hidup (kedua-duanya karya Allamah Sayyid Abdullah Al-Haddad), Dialog Sunnah Syiah (karya A. Syarafuddin Al-Musawi), Misykat Cahaya-Cahaya, Rahasia-Rahasia Shalat, Rahasia Puasa dan Zakat, Rahasia Haji dan Umrah, Hakikat Perkawinan, Mengobati Penyakit Hati, Rahasia Zikir dan Doa, Ilmu dalam Perspektif Tasawuf (semuanya karya Abu Hamid Al-Ghazali), Tauhid dan Syirik (karya Syaikh Ja‘far Subhani), Menjangkau Masa Depan (karya Murtadha Muthahhari), Bagaimana Memahami Hadis Nabi Saw. (karya Dr. Yusuf Qardhawi), Hadis Nabi Saw: Antara Pemahaman Tekstual dan Kontekstual (karya Syaikh Muhammad Al-Ghazali), dan terakhir Tafsir Juz ‘Amma (karya Syaikh Muhammad ‘Abduh).