Pemanfaatan flip charts dan flash card, obyek nyata dalam pelatihan, penggunaan makalah, pentingnya overhead proyektor, memaksimalkan slide, video, dan kamera untuk proses pembelajaran, dan sebagainya dibicarakan detail dalam buku ini.
Para pengajar (mulai dari pengajar SD hingga dosen dan para trainer) akan mampu menguasai materi secara baik. Selain itu, buku ini menjadikan pengajar sebagai pelatih/pengajar yang mumpuni sehingga berdampak positif bagi peserta latih/didik.
Muhammad Asri Amin dilahirkan di Makassar, Sulawesi Selatan. Meraih gelar dokter dari Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin, Ujungpandang Indonesia (1981). Pada tahun 1986, pria yang tinggal di Cimahi (Jawa Barat) ini mengikuti Field Epidemiology Training Program selama dua tahun. Mster of Public Healthnya diperoleh dari International Course in Health Development, Royal Tropical Institute, Amsterdam (1995).
Menjadi pelatih dimulai sewaktu bekerja di Pusat Kesehatan Masyarakat, di mana seorang kepala Puskesmas harus mampu melatih para dukun bersalin tradisional dan melatih anggota masyarakat yang menjadi kader kesehatan, dalam hal pengetahuan praktis menjaga kesehatan diri sendiri dan mencegah penyakit. Penulis pun memberikan pelatihan bagi petugas kesehatan dalam hal aplikasi ilmu epidemiologi dan pencegahan penyakit menular. Kegiatan memfasilitasi pelatihan, baik secara nasional maupun internasional, dilanjutkan setelah bekerja sebagai konsultan di Badan Kesehatan Dunia (WHO) sejak 2001-2010. Kemampuan untuk melatih diperolehnya secara otodidak dengan membaca buku, dengan bekerja sama membantu para pakar untuk melatih, baik sebagai penerjemah maupun ikut juga sebagai pelatih, dan juga dengan mengikuti beberapa kali pelatihan (training of trainer).