Inti dari Biologi Era Baru ini, sebagaimana didefinisikan oleh komite, adalah integrasi—re-integrasi dari banyak sub-disiplin ilmu biologi, dan integrasi dari para ilmuwan biofisika, kimia, ilmuwan komputer/ informatika, teknik, dan matematikawan dan ahli ilmu sosial untuk menciptakan komunitas penelitian dengan kapasitas besar untuk menangani berbagai masalah ilmiah dan sosial. Mengintegrasikan pengetahuan dari banyak disiplin ilmu akan memungkinkan pemahaman yang lebih dalam tentang sistem biologis, yang akan mengarah pada karakteristik penelitian baru dengan memanfaatkan potensi keilmuan lintas bidang (Conelly et al., 2009).
Adapun dari dunia pendidikan dan pedagogi, pendidik atau guru saat ini menghadapi tuntutan yang berubah dengan cepat, yaitu kebutuhan mereka yang semakin luas akan kompetensi yang lebih maju dari sebelumnya. Secara khusus, perangkat digital sudah menjadi kebutuhan dan keseharian, baik untuk mengerjakan tugas atau untuk membantu siswa dalam pembelajaran.
Menjadi kompeten secara digital membutuhkan tutor/pendamping untuk mengembangkan kompetensi digital setiap pendidik. Di tingkat internasional dan nasional sejumlah kerangka kerja, alat penilaian diri dan pelatihan program telah dikembangkan untuk menggambarkan aspek kompetensi digital untuk pendidik dan untuk membantu mereka menilai kompetensi mereka, mengidentifikasi kebutuhan pelatihan mereka dan menawarkan pelatihan yang ditargetkan.
Berdasarkan analisis dan perbandingan instrumen-instrumen ini, laporan ini menyajikan Kerangka Kerja Eropa yang umum untuk Kompetensi Digital Pendidik (DigiCompEdu). DigiCompEdu adalah latar belakang ilmiah yang sehat kerangka kerja yang membantu memandu kebijakan dan dapat langsung disesuaikan dengan pelaksanaan regional dan nasional alat dan program pelatihan. Selain itu, ini memberikan bahasa dan pendekatan umum yang akan membantu dialog dan pertukaran praktik terbaik lintas batas.
Kerangka DigiCompEdu ditujukan untuk pendidik di semua tingkat pendidikan, dari anak usia dini ke pendidikan tinggi dan orang dewasa, termasuk pendidikan dan pelatihan umum dan kejuruan, pendidikan kebutuhan khusus, dan konteks pembelajaran non-formal. Program ini bertujuan untuk memberikan kerangka acuan umum bagi pengembang model Kompetensi Digital, yaitu Negara, pemerintah daerah, lembaga yang relevan, organisasi pendidikan itu sendiri, dan penyedia pelatihan profesional publik atau swasta (Ghomi & Redecker, 2019)
Buku bahan ajar ini berisi tentang konsep, kerangka kerja dan simulasi pelatihan Kompetensi Digital bagi pendidik dan mahasiswa calon guru Biologi yang sedang dan akan berkecimpung dalam dunia pendidikan/ pengajaran. Adaptasi terhadap karakter pendidikan di Indonesia dilakukan oleh penyusun berdasarkan dari kerangka kerja Digicomp Uni Eropa tersebut dan diperkaya dengan program Literasi Digital Indonesia yang lebih menyentuh sisi-sisi nyata “keindonesiaan”.
Buku ini bukan berisi petunjuk teknis untuk menguasai perangkat lunak atau algoritma tertentu, lebih dari itu buku ini memberikan kerangka kerja, langkah dan cara untuk menjadi pembelajar digital sepanjang hayat. Pembelajar sepanjang hayat ini penting karena dunia digital berlari sedemikian cepatnya, sehingga jika “hanya” petunjuk teknik untuk menggunakan aplikasi atau program tertentu yang mendukung pembelajaran misalnya, buku ini akan segera menjadi bacaan yang tertinggal atau out of date. Oleh karenanya, buku ini bertujuan untuk memberi tata cara dan sikap untuk terus berinovasi dan mengkreasi cara-cara menggunakan kail dan pancing, alih-alih memberi kail dan pancing saja.
Akhirnya, penyusun mengucapkan selamat berlatih untuk meningkatkan kompetensi digital bagi para pendidik dan calon pendidik Biologi di Indonesia. Semoga bermanfaat
Muhammad Luthfi Hidayat adalah dosen di Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Muhammadiyah Surakarta. Laki-laki kelahiran Sleman, 23 Oktober 1983 ini sejak kuliah S1 di FMIPA UNY sudah menggemari bidang Teknologi Pembelajaran Biologi dan inovasinya. Kegemaran tersebut berlanjut ketika menempuh Pascasarjana di kampus yang sama dengan melakukan sejumlah riset pengembangan dalam bidang Learning Management System (LMS). Saat ini, Muhammad Luthfi sedang menempuh program Doktoral (Ph.D) di Faculty of Computing and Information Technology, di King Abdulaziz University, Saudi Arabia dengan bidang riset Learning Information Systems.
Dra. Hariyatmi, M.Si adalah Senior Lecturer di Program Studi Pendidikan Biologi di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhamamdiyah Surakarta. Kiprahnya dalam mendidik, menatar, dan menyiapkan calon guru Biologi sudah diakui, baik di tingkat Jawa Tengah maupun Indonesia. Dra. Hariyatmi, M.Si menyelesaikan pendidikan Sarjana Pendidikan dari IKIP Bandung tahun 1987 dan Magister Sains dari Universitas Gadjah Mada tahun 2002. Selain mengajar, ia juga aktif di sejumlah organisasi pendidik, peneliti, serta pengembangan profesi guru (PPG) Biologi/ Sains, baik sebagai instruktur, pengelola, atau peneliti senior.
Dwi Setyo Astuti menyelesaikan studi S1 di Universitas Muhammadiyah Surakarata. Pada tahun 2010 telah menyelesaikan progam Pendidikan Pascasarjana di Universitas Sebelas Maret. Penulis mengajar di Program studi Pendidikan Biologi sejak tahun 2010 hingga sekarang. Perempuan kelahiran Blora, 5 Februari 1986 ini mengampu matakuliah rumpun Zoologi, yaitu sistematika Hewan, Fisiologi Hewan dan matakuliah pedagogic Perencanaan Pembelajaran Biologi. Buku pertama yang telah ditulis berjudul Fisiologi Hewan dan telah diterbitkan oleh MUP (Muhammadiyah University Press). Beberapa penelitian yang telah dilakukan diantaranya adalah seputar integrasi pembelajaran Zoologi melalui secara digital melalui pembuatan katalog.