Penelitian di Carnegei Mellon University mengatakan bahwa rasa cinta menghasilkan emosi yang positif, hal ini mendorong sistem kekebalan tubuh orang tersebut menjadi lebih sehat. Berawal dengan menerima dan menemukan perasaan cinta kita terhadap diri kita sendiri, tentunya akan membawa kita jauh lebih bersyukur dan meminimalkan risiko stress atau gangguan penyimpangan perasaan sehingga kita akan menemukan cinta dan memiliki cinta. Namun mencintai diri sendiri mempunyai ‘seni’nya tersendiri, karena pada hakikatnya mencintai diri bukanlah mengagumi diri sendiri yang berlebihan dan menimbulkan sifat Narsistic.
Munita Yeni lahir di Bantul dan merupakan anak terakhir dari dua bersaudara. Seorang penikmat kopi hitam serta penyuka game, penulis lulus dari salah satu SD berkiblat religi Islam, SD Muhammadiyah Karangploso tahun 2000 silam. Ia melanjutkan jenjang pendidikannya di SMP Negeri 2 Piyungan dan lulus tahun 2008. Penulis melanjutkan ke SMA Negeri 1 Banguntapan, dan pada tahun 2011 penulis diterima di Universitas Negeri Yogyakarta, mengambil jurusan Pendidikan Luar Sekolah sampai tahun 2015.
Semasa kuliah, penulis mengikuti kegiatan penelitian dan kepenulisan di fakultasnya, yang menjadi langkah awal sepak terjangnya di dunia tulis menulis, dunia yang sempat ia lupakan sejak SMA.
Penulis memiliki moto bahwa semua yang datang dan terjadi selalu membawa alasan masing-masing. Penulis berharap karyanya bisa membuat pembaca merasakan kenyamanan saat menikmatinya. Selamat membaca. Salam kecup dari penulis.