Tiada diduga, Jambi menyimpan khasanah kuliner yang menambah kekayaan Bangsa Indonesia. Etnis Anak Dalam (Kubu), Bajau, Batin, Kerinci, Melayu, serta Penghulu dan Pindah telah mewarnai keberagaman kuliner masyarakat Jambi dalam hal tradisi daur hidup serta hidangan keseharian mereka dalam hidup sejak tempo dulu hingga zaman kemerdekaan. Kejayaan kuliner Melayu dan tingkat beragamnya tradisi masyarakat dengan berbagai agama dan kepercayaan telah ikut mewarnai hidangan seperti yang ditunjukkan dalam deretan hidangan nikmat mulai dari Gulai Terjun Sukamenanti, Burgo, Dendeng Batokok, Gulai Tepek Ikan, Caluk, Pedo Bungkus Daun Ubi, Ayam Panggang, Kerang Bumbu Hijau, Ikan Cabut Tulang, Gulai Tempoyak Ikan Patin, termasuk kelengkapannya yaitu Kerupuk Ikan, Sambal Petis, dan Rusip, disusul dengan hidangan kudapan lezat seperti Rambutan Goreng, Kue Delapan Jam, Kue Putri Kandis Pelangi, Kue Muso, Kue Padamaran, Kue Kubang Boyo, Kue Maksuba, dimana beberapa kue hanya dijumpai di saat - saat tertentu. Sungguh, uraian berbagai macam tradisi yang terkait dengan kegiatan masyarakat sangat menarik untuk dilestarikan bagi budaya masyarakat Indonesia yang tidak ternilai. Perkembangan industri jasa boga yang menyajikan kuliner Jambi adalah suatu kekuatan yang harus dimanfaatkan untuk pembangunan masyarakat daerah Jambi pada khususnya dan pembangunan bangsa pada umumnya. Dalam buku Kuliner Jambi: Telusur Jejak Melayu, Sedap Meresap dalam Kalbu tersaji 95 resep hidangan lezat yag pantas dicoba di warung–warung atau restoran yang tersebar di daerah Jambi. Buku ini telah ikut memperkaya tabungan budaya kuliner Nusantara sebagai tonggak kemandirian bangsa untuk selama-lamanya menjadi salah satu objek wisata kuliner serta bernostalgia.