Myanmar: Life After Nargis

· BOOK MONOGRAPH Buku 383 · Institute of Southeast Asian Studies
3,3
3 ulasan
eBook
108
Halaman
Rating dan ulasan tidak diverifikasi  Pelajari Lebih Lanjut

Tentang eBook ini

On 2-3 May 2008 Cyclone Nargis slammed into Myanmar, causing almost 140,000 deaths and leaving 2 million in the Ayeyawaddy delta homeless. As Myanmar's initial delay in responding to the humanitarian crisis was evident, ASEAN emerged as mediator and convenor, coordinating international and regional efforts. This led to a tripartite cooperation mechanism among the Government of Myanmar, the United Nations and ASEAN. Through June-December 2008, Pavin Chachavalpongpun and Moe Thuzar documented ASEAN's role in helping Myanmar respond to Nargis.

Rating dan ulasan

3,3
3 ulasan

Tentang pengarang

Pavin Chachavalpongpun was Visiting Research Fellow at the Institute of Southeast Asian Studies (ISEAS), Singapore.


Moe Thuzar is Visiting Research Fellow at the Institute of Southeast Asian Studies (ISEAS), Singapore.

Beri rating eBook ini

Sampaikan pendapat Anda.

Informasi bacaan

Smartphone dan tablet
Instal aplikasi Google Play Buku untuk Android dan iPad/iPhone. Aplikasi akan disinkronkan secara otomatis dengan akun Anda dan dapat diakses secara online maupun offline di mana saja.
Laptop dan komputer
Anda dapat mendengarkan buku audio yang dibeli di Google Play menggunakan browser web komputer.
eReader dan perangkat lainnya
Untuk membaca di perangkat e-ink seperti Kobo eReaders, Anda perlu mendownload file dan mentransfernya ke perangkat Anda. Ikuti petunjuk Pusat bantuan yang mendetail untuk mentransfer file ke eReaders yang didukung.