Langkah-Langkah Kecil #19: Sore Itu, Tidak Ada Hujan

"Sore itu, tidak ada perbincangan apapun yang lebih dingin selain perbincangan mereka berdua. Alex hanya pura-pura batuk untuk memecah sepi. Ia bahkan tidak tahu harus berkata apa. Ia hanya ingin segera mandi di bawah shower, mengacak seluruh isi lemarinya, membanting apapun di hadapannya seperti orang tidak waras. Tapi, Alex meyakinkan dirinya bahwa ia tidak selemah itu dan bahwa ia akan baik-baik saja karena begitu awal semester kuliah nanti ia pasti akan sibuk dengan matakuliah barunya."

"Liburan panjang setelah lulus SMA aku tidak diperbolehkan untuk melanjutkan perguruan tinggi oleh orangtuaku. Bermodal pinjaman uang PKK, ibu memberiku biaya untuk mempersiapkan biaya pendaftaran kuliah kedinsan IPDN dan STAN. Tapi berbulan-nulan kuharapkan, kedua perguruan tinggi itu menolakku. Akhirnya aku harus mengakhiri masa liburanku dengan menjadi seorang buruh. Meskipun akhirnya aku dapat menjadi seorang mahasiswa setidaknya liburan kala itu sangat mendidikku."

"Kamu memperkenalkan dirimu dengan nama Arfin. Kita lalui hari Minggu menikmati hari libur bersama dengan penuh kebahagiaan. Namun, tidak ada keabadian untuk kisah kita. Kamu meninggalkanku seorang diri, membawa dirimu pergi ke kamarmu dan menutup pintunya. Tapi, aku tahu jika kamu akan kembali, wahai lelaki pengisi hatiku yang pergi dan akan kembali. Karena, aku percaya janjimu nyata, kita akan bertemu suatu saat nanti. "

"Di usianya yang menginjak dua puluh tahun, Lian belum pernah pacaran sama sekali. Hal ini karena dia belum benar - benar memahami tentang arti cinta yang sebenarnya. Dia belum bisa menjabarkan pengertian cinta walaupun sudah banyak referensi yang ia kumpulkan untuk menemukan makna cinta yang benar - benar bisa memuaskan hatinya.menemukan cinta itu. Akhirnya, untuk mengisi waktu liburan akhir semesternya, Lian mencoba untuk belajar sebuah pelajaran baru, yaitu pelajaran cinta."

"Pada liburan musim panas kali ini, Alan teman masa kecil Aila yang lama pindah ke Indonesia berkunjung ke kota Zurich. Selama liburannya Alan ditemani oleh Aila, melihat keindahan kota Zurich lalu berlibur ke kota Jenewa. Persahabatan mereka yang telah putus menurut Aila kini terjalin kembali bahkan benih-benih cinta tumbuh dikeduanya. Di musim panas itu Aila juga mengambil suatu keputusan besar yang mengubah hidupnya."