“Hidupku penuh dengan kesedihan–karena itu aku selalu mengembara.” Maka pengembara itu pun tiba di Negeri Senja, yang selalu berada dalam keadaan senja, karena matahari tersangkut di cakrawala, dan tidak pernah terbenam selama-lamanya. Bagi sang pengembara, yang selalu memburu senja terindah ke berbagai pelosok bumi, pemandangan itu merupakan hal terbaik dalam hidupnya. Namun bukan hanya pesona senja ditemukannya. Di balik keindahan senja terdapat drama manusia dalam permainan kekuasaan: intrik dan teror, perlawanan dan pemberontakan, penculikan dan pembantaian. Mampukah Negeri Senja melepaskan diri dari penindasan Tirana, perempuan penguasa yang buta dan tiada pernah terlihat wajahnya? Roman petualangan tentang cinta yang berdenyar di antara kilau belati, cipratan darah, dan pembebasan iman.
Grož. ir negrož. literatūra