tasha rahmany
- Flag inappropriate
- Show review history
Setelah membaca buku ini, rasa kagum dan bangga kepada penulis semakin tinggi. Mungkin setinggi "tol langit". :) Jauh dari keluarga, sekolah di negeri orang tanpa beasiswa dan segudang masalah lain yang muncul sebelum dan di saat menimba ilmu. Buku ini cocok untuk dibaca bukan hanya yang berniat untuk sekolah lagi, tapi juga dapat memotivasi bahwa semua masalah dapat dilalui dengan keyakinan, kerja keras, pantang menyerah dan doa. Hasilnya.... PhD! Hebat! Ditunggu buku-buku selanjutnya. 👍👍
candra widanarko
Selesai membaca buku ini, saya terpana. Begitu lekat nilai yang diberikan bapak kepada anak perempuannya. Cinta dan kekuatan yang membuat Nuri terbang tinggil meninggalkan batas nyamannya. Melanglang buana: sekolah - NGO - sekolah - sekolah - sekolah. Meski bermodal kecerdasan di atas rata-rata, semangat juangnya yang menentukan titik keberhasilan. Sendirian, berdua, sendiri lagi, berpindah zona waktu Jakarta - Paris - Stockholm - Ludvika - Bali - Banda Aceh dan masih berderet kota-kota lain. Buku ini menyenangkan bagi saya yang penunda dan perlu motivasi untuk berlari, bagi Anda yang ingin sekolah di luar (hey, Nuri membuktikan bahwa beasiswa atau uang yang banyak bukan satu-satunya jalan), atau bagi siapa pun yang pernah sekolah di luar negeri dengan segala perjuangannya. Saya terpana. Pada kalimat Nuri, “Bila Tuhan memberiku hidup, pasti Tuhan akan memberiku makan”. Buku ini, saya akan baca dua kali. Mungkin tiga.