Upaya yang tepat untuk itu adalah melalui pendidikan, karena pendidikan memiliki peran penting dan sentral dalam pengembangan potensi manusia, termasuk potensi mental. Melalui pendidikan diharapkan terjadi transformasi yang dapat menumbuhkembangkan karakter positif, serta mengubah watak dari yang tidak baik menjadi baik. Ki Hajar Dewantara (Usman & Eko, 2012) dengan tegas menyatakan bahwa pendidikan merupakan daya upaya untuk memajukan bertumbuhnya budi pekerti (kekuatan batin, karakter), pikiran (intellect), dan tubuh anak. Jadi jelaslah, pendidikan merupakan wahana utama untuk menumbuhkembangkan karakter yang baik. Di sinilah pentingnya pendidikan karakter karena tujuan pertama pendidikan karakter adalah memfasilitasi penguatan dan pengembangan nilai-nilai tertentu sehingga terwujud dalam perilaku anak, baik ketika proses sekolah maupun setelah proses sekolah atau setelah lulus dari sekolah (Kesuma, 2011). Karena pada hakikatnya pendidikan karakter merupakan nilai inti dari upaya pembinaan kepribadian bangsa (Budimansyah, D., & Komalasari, K. 2011). Hal tersebut menjadi dasar perlunya ditanamkan nilai-nilai karakter di lingkup sekolah khususnya dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Pada dasarnya tujuan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah untuk mengembangkan potensi murid agar mampu beradaptasi dengan lingkungan sekitar, peka terhadap masalah yang terjadi di masyarakat dan mampu mengatasinya baik yang menimpa dirinya sendiri maupun yang menimpa masyarakat serta memiliki sikap mental positif terhadap perbaikan segala ketimpangan yang terjadi. Oleh karena itu, Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) sangat berperan terhadap interaksi sosial murid guna membentuk karakter dalam mengembangkan potensi yang bermanfaat untuk diri sendiri, masyarakat, bangsa dan negara. Maka demikian, ilmu pengetahuan sosial yang bersentuhan langsung terhadap kehidupan sosial murid, perlu dirancang sedemikian rupa untuk membentuk kepribadian yang berkarakter dalam menopang pengalaman-pengalaman sosial untuk membangun potensi diri. Selain itu, ilmu pengetahuan sosial juga dirancang untuk mencapai tujuan bersama dalam membentuk hubungan dengan sikap dan keterampilan sosial.
Dengan mengkondisikan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) yang kondusif, akan memungkinkan murid terlibat langsung dalam pembelajaran sebagai upaya mengembangkan pengetahuan, nilai, sikap, moral, dan keterampilan sosial. Murid mampu berperan serta dalam melakoni kehidupan masyarakat modern yang dinamis dalam rangka menyongsong era globalisasi. Pada akhirnya peran kritis yang diemban Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) untuk membentuk warga negara yang baik dapat terwujud.
Fungsi dan tujuan pendidikan nasional tersebut, jelas bahwa pendidikan di setiap jenjang, mulai pendidikan dasar (SD/MI) hingga pendidikan tinggi (PT) pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial harus dirancang dan diselenggarakan secara sistematis guna mencapai tujuan tersebut. Dalam rangka pembentukan karakter murid sehingga beragama, beretika, bermoral dan sopan santun dalam berinteraksi dengan masyarakat, maka pendidikan harus disiapkan, dilaksanakan dan dievaluasi dengan mengintegrasikan pendidikan karakter di dalamnya khususnya pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).
Tingkatan kelas dalam Sekolah dasar dibagi menjadi dua yaitu masa kelas rendah dan masa kelas tinggi. Masa kelas tinggi Sekolah Dasar (9 tahun sampai umur 12 tahun) termasuk dalam kelas IV, V,dan VI memiliki ciri-ciri yaitu (1) Sudah mulai mandiri; (2) Sudah ada rasa tanggung jawab pribadi; (3) penilaian terhadap dunia luar tidak hanya dipandang dari dirinya sendiri tetapi juga dilihat dari diri orang lain; (4) sudah menunjukkan sikap yang kritis dan rasional (Boejest, 2013). Sedangkan menurut (Soloangsa, 2012) ciri-ciri pada masa siswa kelas tinggi (9/10-12/13 tahun) yaitu (1) Minat terhadap kehidupan praktis sehari-hari yang konkret; (2) Sangat realistik, rasa ingin tahu dan ingin belajar; (3) Menjelang akhir masa ini telah ada minat kepada hal-hal atau mata pelajaran khusus sebagai mulai menonjolnya bakat-bakat khusus; (4) Sampai usia 11 tahun anak membutuhkan guru atau orang dewasa lainnya untuk menyelesaikan tugas dan memenuhi keinginannya. Selepas usia ini pada umumnya anak menghadapi tugas-tugasnya dengan bebas dan berusaha untuk menyelesaikannya; (5) Pada masa ini anak memandang nilai (angka rapor) sebagai ukuran tepat mengenai prestasi sekolahnya, dan; (6) Gemar membentuk kelompok sebaya untuk bermain bersama. Dalam permainan itu mereka tidak terikat lagi dengan aturan permainan tradisional (yang sudah ada), mereka membuat peraturan sendiri. Sehingga pada tahap kelas tinggi sangat memungkinkan hasil pendidikan karakter sejak kelas rendah yang telah diajarkan atau diberikan oleh guru sudah mulai tampak hasilnya.
Nursalam, lahir di Enrekang pada tahun 1960 oleh pasangan Katanni, dan Hj. Sariba, sebagai anak terakhir dari tiga orang bersaudara. menamatkan Pendidikan Dasar di SDN 2 Enrekang Kabupaten Enrekang 1972, Tingkat Menegah Pertama PGAN 4 tahun di Kabupaten Enrekang 1975, dan sekolah menengah atas di PGAN 6 tahun di Kabupaten pada tahun 1979, kemudian melanjutkan di Universitas Veteran RI ujung Pandang Jurusan Pendidikan Umum, dan tamat pada tahun 1986. Tahun 1988 di angkat menjadi Dosen Kopertis wilayah IX di pekerjakan di Universitas Muhammadiyah Makassar, tahun 1999 melanjutkan pendidikan pada Program Megister di Universitas Hasanuddin Bidang Kajian Komunikasi Pendidikan, dan menyelesaikan studi pada tahun 2003. Tahun 2004 diangkat menjadi Sekretaris Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar, dan menjadi Ketua Jurusan Pendidikan Sosiologi pada tahun 2006 sampai sekarang. Tahun 2008 melanjutkan pendidikan pada Program Doktor di Universitas Negeri Makassar bidang kajian Sosiologi. Aktivitas sehari-hari memfokuskan diri untuk melaksanakan pendidikan, melakukan penelitian, melakukan pengabdian kepada masyarakat dan berbagai kegiatan Kemuhammadiyahan sebagai wujud Catur Dharma Perguruan Tinggi Universitas Muhammadiyah Makassar. Berbagai buku yang perna ditulis seperti (1) Strategi Pembelajaran Sosiologi suatu Ide Pembelajaran Inovatif di Sekolah, (2) Sosiologi Pengantar Masyarakat Indonesia, (3) Teori Sosiologi Klasik, Modern, Postmodern, Saintifik, Hermeneutik, Kritis, Evaluatif dan Integratif, (4) Evaluasi Pembelajaran Sosiologi (7) Sosiologi Organisasi Aisyiyah
Muhammad Nawir, lahir di Torosa Kabupaten Wajo pada 31 Desember 1975 oleh pasangan Ahmad Colle dan Hj Jidariah. Menamatkan Pendidikan Dasar di SDN 167 Torasa Kecamatan Majauleng Kabupaten Wajo pada tahun 1987, Tingkat Menegah Pertama di SMP PGRI 08 Bontang Kalimantan Timur pada tahun 1990, dan sekolah menengah atas di SMA Monamas Bontang Kalimantan Timur pada tahun 1993 kemudian melanjutkan di S1 IAIN Alauddin Makassar pada jurusan Komunikasi pada tahun 1998, kemudian melanjutkan pendidikan di S2 Universitas Negeri Makassar pada Jurusan Pendidikan Sosiologi pada tahun 2003 dan S3 Universitas Negeri Makassar jurusan Ilmu Sosiologi. Tahun 2013 diangkat menjadi dosen tetap Universitas Muhammadiyah Makassar pada Program Studi Pendidikan Sosiologu Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar, dan menjadi Ketua Jurusan Pendidikan Teknologi Pendidikan pada tahun 2018 sampai sekarang. Aktivitas sehari-hari memfokuskan diri untuk melaksanakan pendidikan, melakukan penelitian, melakukan pengabdian kepada masyarakat dan berbagai kegiatan Kemuhammadiyahan sebagai wujud Catur Dharma Perguruan Tinggi Universitas Muhammadiyah Makassar. Buku yang perna ditulis adalah Formasi Sosal dan Politik Ruang Perkotaan
Suardi. Lahir di Bantaeng, pada tanggal 5 Mei 1986. Anak pertama dari tiga bersaudara dan merupakan buah kasih sayang dari pasangan Bahrun dan Husnia. Penulis menempuh pendidikan Sekolah Dasar di SD 34 Bungung Katammu mulai tahun 1994 sampai tahun 1999. Pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan di Mts Muhammadiyah Panaikang dan tamat pada tahun 2002. Kemudian pada tahun 2003 penulis melanjutkan pendidikan di MA.Muhammadiyah Panaikang dan tamat tahun 2005. Kemudian pada tahun 2007 penulis berhasil lulus pada jurusan pendidikan Sosiologi, Fakultas keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar program strata 1 (S1) kependidikan. Dalam organisasi intra kampus penulis pernah menjadi pengurus HMJ sebagai wakil bidang tahun 2008-2009, dan menyelesaikan studi pada tahun 2011 dengan gelar sarjana pendidikan. Selanjutnya pada tahun 2012 melanjutkan pendidikan di Universitas Negeri Makassar pada Program Studi Pendidikan Ilmu Sosial Kekhususan Pendidikan Sosiologi, dan menyelesaikan studi pada tahun 2014. Sejak tahun 2017 sampai sekarang, penulis menempuh pendidikan Program Doktor-S3 bidang Ilmu Sosiologi di Universitas Negeri Makassar. Aktivitas sehari-hari memfokuskan diri untuk melaksanakan pendidikan, melakukan penelitian, melakukan pengabdian kepada masyarakat dan berbagai kegiatan Kemuhammadiyahan sebagai wujud Catur Dharma Perguruan Tinggi Universitas Muhammadiyah Makassar. Berbagai buku yang perna ditulis seperti (1) Strategi Pembelajaran Sosiologi suatu Ide Pembelajaran Inovatif di Sekolah, (2) Sosiologi Pengantar Masyarakat Indonesia, (3) Teori Sosiologi Klasik, Modern, Postmodern, Saintifik, Hermeneutik, Kritis, Evaluatif dan Integratif, (4) Bimbingan dan Konseling di Sekolah, (5) Evaluasi Pembelajaran Sosiologi (6) Sosiologi Komunitas Menyimpang, (7) Sosiologi Organisasi Aisyiyah dan (8) Kekerasan dari Berbagai presfektif.
Hasnah K, lahir di Panggalungan 10 Juli 1986 Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan, anak kedua dari tiga bersaudara pasangan Kanji dan Risma. Penulis telah menikah dengan Suardi, S.Pd,.M.Pd. Penulis mulai menempuh pendidikan Sekolah Dasar (1995-2001) di SD Inpres Lappa Temmu, Sekolah Menengah Pertama (2001-2005) di SMP Negeri 1 Tanete Riaja, Sekolah Menengah Atas (2004-2007) di SMA 1 Tanete Riaja pada tahun 2007 masuk pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Strata Satu (S1) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar sampai tahun 2012. Pada tahun 2016 penulis melanjutkan pendidikan di jenjang (S2) dengan memilih Program Studi Pendidikan Dasar pada Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Makassar dan selesai pada tahun 2019. Penulis menulis tesis dengan judul Integrasi Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di Kelas Tinggi Sekolah Dasar 34 Bungung Katammung Kecamatan Bissappu Kabupaten Bantaeng