"""seorang gadis belia yang hobi jailin orang dan tomboi. Karena keisengannya itulah Muthi mempunyai ide yang rada sinting buat dia sendiri dan teman-temannya yaitu masuk pesantren! Awal-awal Muthi masuk ke sana, dia mengalami shock culture atau gegar budaya. Muthi yang rada cuek dan agak bloon mengalami banyak cerita seru, kocak, narsis, dan jail abis. Cerita-cerita itu dirangkum dalam beberapa bab yang membuat perut terkocok saat membacanya. Muthi yang merasa sendirian dan merana di pesantren akhirnya menemukan sejatinya makna hidup yang dicari, sekaligus teman-teman dari berbagai latar belakang yang ternyata juga sama gokilnya. Kesimpulannya bagi Muthi, pesantren juga salah satu tempat yang menyenangkan untuk mencari teman, dan sarana memperbaiki diri. Juga ternyata tidak seseram yang dibayangkan."""