Pariwisata Primata Indonesia

·
Yayasan Pustaka Obor Indonesia
3.5
4 reviews
eBook
377
Pages
Ratings and reviews aren’t verified  Learn more

About this eBook

Indonesia dianugerahi kekayaan alam yang luar biasa banyaknya. Namun, sayangnya belum semua perannya terungkap di dalam kehidupan. Salah satu kekayaan tersebut adalah primata dengan segala keanekaragaman rupa, jenis, dan perilakunya. Secara sepintas, mereka tampaknya hanya sebagai penghias hutan tropik yang kita miliki. Namun, bila kita mempelajari yang lebih mendalam, mereka memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan ini. Di dunia ada sekitar 480 jenis primata. Dari jumlah itu, 59 jenis dimiliki Indonesia; 60% (35 jenis) di antaranya adalah endemik, hanya ditemukan di Indonesia.Buku Pariwisata Primata Indonesia ini akan mengajak Anda untuk mengenal lebih dekat primata yang ada di Indonesia: mulai dari ciri-ciri, penyebaran, perilaku, dan status konservasinya, serta di mana Anda dapat menjumpai jenis primata tertentu. Berbeda dengan buku Panduan Primata sebelumnya, buku ini ditulis lebih populer dengan maksud agar pembaca dapat memahami benar mengenai primata Indonesia, sehingga dapat menjadi pegangan sewaktu berwisata di hutan-hutan Indonesia.
Dalam buku Pariwisata Primata Indonesia ini, Menteri Pariwisata Republik Indonesia, Arief Yahya, berkenan memberikan Kata Sambutan. Beliau sangat mengapresiasi terbitnya buku ini. Mudah-mudahan buku ini dapat mendukung dan berdampak positif bagi perkembangan pariwisata, terutama wisata alam dan kehidupan liar (wildlife tourism) di Indonesia.

Ratings and reviews

3.5
4 reviews

About the author

 Jatna Supriatna, Ph.D. Setelah menyelesaikan program Master (1986) dan Doktor (1991) dari University of New Mexico, USA, ditambah dengan pre- dan postdoctoral di Columbia University New York, Jatna Supriatna bekerja sebagai dosen di Departemen Biologi FMIPA Universitas Indonesia sejak tahun 1983. Pernah menjadi Sekretaris Program Pascasarjana Biologi Konservasi dan Direktur Pusat Studi Biodiversitas dan Konservasi FMIPA UI. Pada tahun 2014 Beliau juga ditunjuk sebagai anggota tim Pengembangan FMIPA Universitas Indonesia. Dia aktif menulis dan menjadi editor jurnal-jurnal internasional. Sejak tahun 1992 beliau menjadi kepala editor jurnal internasional Tropical Biodiversity, Chief Editor Asian Primate Journal (2008), Dewan Redaksi jurnal internasional Wildlife Policy and Law, Dewan Redaksi Tropical Conservation Science, Konsultan Editor Biosphere Conservation, dan Dewan Penasihat Earthwatch Institute (2002). Kemudian pada tahun 2014 ditunjuk sebagai Editor Asian Biodiversity Journal (Trapobonica).

Beliau juga terpilih sebagai Presiden Asosiasi Primatologist se-Asia Tenggara pada tahun 2006, dan pada tahun 2007 terpilih sebagai Co-Chairman IUCN-SSC PSG Asia Tenggara. Selain itu, beliau juga aktif sebagai anggota beberapa organisasi internasional seperti IUCN Wold Conservation of Protected Area, IUCN-Specialist Survival Commission-Primate Specialist Group, International Primatological Society, Society for Conservation Biologist, dan banyak lagi lainnya. Pada tahun 1994-2010, dia menjadi Direktur dan kemudian Vice President Conservation International Indonesia Program.

Beberapa penghargaan internasional diraihnya, antara lain, dari Kerajaan Belanda “Golden Ark Awarad” tahun 1999 atas jasanya dalam bidang konservasi alam. Tahun 2010 mendapat penghargaan Terry McMannus Award dari Conservation Internasional Washington DC atas jasanya dalam bidang konservasi dan Bisnis. Sementara di dalam negeri, Jatna mendapat penghargaan berupa Habibie Award tahun 2009 dalam bidang Sains dan juga dari Achmad Bakrie Award untuk bidang yang sama pada tahun 2011.

Saat ini penulis masih menjabat sebagai Kepala Pusat Riset Perubahan Iklim Universitas Indonesia sejak 2011, dan menjadi Co-Chairman Climate Change and Sustainability dari APRU (Association of Pacific Rim Universities) tahun 2012. Juga penulis menjabat sebagai wakil ketua Yayasan Upaya Indonesia Damai (UID) yang memberikan kontribusi untuk mewujudkan perdamaian berbagai kalangan bangsa Indonesia, terutama persatuan kalangan trisektor, yaitu pemerintah, swasta, dan masyarakat. Tahun 2013 beliau terpilih menjadi Chairman United Nations Sustainable Development Solution Network (UN SDSN) Program Indonesia. Sejak tahun 2013, diangkat menjadi anggota Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI).

Beliau telah menulis sembilan buku yang sebagian besar bertema lingkungan dan keanekaragaman hayati Indonesia. Dua bukunya yang terkenal berjudul Biologi Konservasi (2007) dan Menyelamatkan Alam Indonesia (2009) yang menjadi best seller buku bertemakan lingkungan di Indonesia. Pada tahun 2009, bersama dengan Dr. Sharon Gursky, ia menjadi penulis buku terbitan internasional berjudul Indonesia Primates yang dipublikasikan oleh penerbit Springer, New York. Beliau juga telah menulis lebih dari 100 artikel ilmiah di berbagai jurnal internasional seperti Science, Nature, Conservation Biology, Primates, Evolution, dan Primate Conservation, Herpetologica.


Rizki Ramadhan, setelah menyelesaikan program studi S1 Biologi (2010) di Fakultas MIPA Universitas Indonesia, Rizki bekerja sebagai staf peneliti Pusat Riset Perubahan Iklim Universitas Indonesia (RCCC UI).

Berbagai penelitian mengenai keanekaragaman hayati telah dilakukan Rizki sejak menjadi mahasiswa: mulai dari penelitian burung pantai di Ujung Genteng tahun 2007, penelitian populasi burung di Taman Nasional Ujung Kulon tahun 2008, penelitian herpetofauna di Taman Nasional Bukit Barisan Selatan dan Kepulauan Mentawai tahun 2009, penelitian keanekargaman hayati di Taman Nasional Bali Barat tahun 2010, hingga penelitian analisis dampak lingkungan (AMDAL) di Kalimantan Selatan tahun 2010.

Dalam pengalaman penelitian primata, Rizki mulai melakukan observasi owa jawa (Hylobates moloch) dan surili (Presbytis comata) di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango dan Taman Nasional Gunung Halimun Salak. Kemudian menyelesaikan studi dengan riset mengenai pola perilaku kukang jawa (Nycticebus javanicus), bekerja sama dengan para peneliti International Animal Rescue (IAR) Indonesia di Bogor.

Selain melakukan observasi lapangan, Rizki aktif dalam menulis artikel ilmiah. Artikel ilmiah pertamanya merupakan hasil penelitian populasi burung di Taman Nasional Ujung Kulon, yang juga meraih juara dalam Pekan Kreativitas Mahasiswa-Artikel Ilmiah (PKM-AI) tingkat Dikti. Selain itu, beberapa artikel lain seperti mengenai kaeanekaragaman amfibi dan reptil di Taman Nasional Bukit Barisan dan penelitian pola perilaku kukang jawa di Pusat Rehabilitasi IAR Indonesia. Selain bekerja sebagai staf peneliti di RCCC UI, Rizki juga menjadi ghost writer Dr. Jatna Supriatna dalam membantu menulis artikel-artikel dan buku karangan beliau. Buku Berwisata Alam di Taman Nasional merupakan buku pertama dimana Rizki terlibat dalam pembuatannya. Pengalaman lain adalah sebagai editorial assistant jurnal internasional, Asia Primate Journal yang diterbitkan oleh IUCN-Species Survival Commission Primate Specialist Group and SeAPA (Southeast Asian Primatological Association) tahun 2011.

Saat ini Rizki bekerja di Yayasan Upaya Indonesia Damai (UID), lembaga yang bergerak dalam bidang pendidikan kepemimpinan untuk para pemimpin dari lintas trisektor (pemerintah, swasta, dan masyarakat/LSM) dengan visi perdamaian Indonesia. Rizki juga aktif bekerja di Sustainable Development Solution Network (SDSN) Indonesia, sebuah lembaga di bawah UN-SDSN yang diresmikan oleh Sekjen PBB untuk mendorong pencapaian pembangunan berkelanjutan di dunia.

Rate this eBook

Tell us what you think.

Reading information

Smartphones and tablets
Install the Google Play Books app for Android and iPad/iPhone. It syncs automatically with your account and allows you to read online or offline wherever you are.
Laptops and computers
You can listen to audiobooks purchased on Google Play using your computer's web browser.
eReaders and other devices
To read on e-ink devices like Kobo eReaders, you'll need to download a file and transfer it to your device. Follow the detailed Help Centre instructions to transfer the files to supported eReaders.