Buku sederhana ini terinspirasi dari perbincangan-perbincangan dengan ayah penulis yang saat ini sedang memasuki usia 90 tahun. Satu hal penting yang penulis dapatkan darinya adalah bahwa menjadi lansia itu tidak gampang, bukan hanya dalam hubungannya dengan orang lain melainkan terutama mengenai pergulatannya dengan diri sendiri. Sama seperti anak-anak yang sedang bertumbuh kembang memerlukan pendampingan orang tua, lansia pun sejatinya membutuhkan pendampingan, khususnya mereka yang mobilitasnya sudah terbatas pada kegiatan sosial kemasyarakatan atau keagamaan. Namun demikian, tidak sedikit lansia yang harus berjuang sendirian menghadapi situasi ketuaan yang tak terhindarkan karena jauh dari keluarga atau kesibukan setiap anggota keluarga yang hidup bersamanya. Buku ”SENJA nan INDAH: Menjadi Lansia Bahagia dan Bijaksana” ini menyajikan 10 tema dengan masing-masing tema diakhiri refleksi ringan sebagai bahan pendalaman batin. Sebaiknya buku ini tidak dibaca dengan cara tergesa-gesa untuk selesai, tetapi diresapi dengan rileks setiap tema lalu jawablah pertanyaan-pertanyaan atau latihan reflektif di akhir tema. Mungkin cukup satu tema saja yang dibaca dalam satu hari, lalu tema berikutnya dibaca pada hari berikutnya.