Pembelajaran Pendidikan Lingkungan Berbasis STEAM

Β· Β· Β·
Β· Selat Media
αžŸαŸ€αžœαž—αŸ…β€‹αž’αŸαž‘αž·αž…αžαŸ’αžšαžΌαž“αž·αž…
77
αž‘αŸ†αž–αŸαžš
αž€αžΆαžšαžœαžΆαž™αžαž˜αŸ’αž›αŸƒ αž“αž·αž„αž˜αžαž·αžœαžΆαž™αžαž˜αŸ’αž›αŸƒαž˜αž·αž“αžαŸ’αžšαžΌαžœαž”αžΆαž“αž•αŸ’αž‘αŸ€αž„αž•αŸ’αž‘αžΆαžαŸ‹αž‘αŸ αžŸαŸ’αžœαŸ‚αž„αž™αž›αŸ‹αž”αž“αŸ’αžαŸ‚αž˜

αž’αŸ†αž–αžΈαžŸαŸ€αžœαž—αŸ…β€‹αž’αŸαž‘αž·αž…αžαŸ’αžšαžΌαž“αž·αž€αž“αŸαŸ‡

Siapa yang tidak mengenal lingkungan? sebuah kata yang sering kali menjadi pembicaraan hangat beberapa dekade terakhir ini. Pembicaraan yang tidak terlepas dari pro dan kontra yang sangat spektakuler penuh dengan perdebatan. Perdebatan yang timbul tidak hanya dari kalangan elit atas saja, melainkan juga menjadi perdebatan hangat di kalangan masyarakat biasa. Seperti yang kita pahami secara keseluruhan bahwa lingkungan merupakan segala sesuatu yang ada di sekitar kita, baik yang berbentuk benda mati (abiotik) maupun yang hidup (biotik). Manusia ini sangatlah membutuhkan lingkungan sekitarnya, karena manusia ini tidak bisa terlepas dari kebutuhan akan lingkungan. Manusia sangatlah membutuhkan lingkungan sebagai tempat hidupnya, sebagai sumber penghidupannya dan lain sebagainya. kehidupan manusia ini tidak bisa terlepas dari peran penting lingkungan. Maka dari itu, manusia tidak boleh membiarkan lingkungannya menjadi rusak, apalagi sampai menghilang, karena itu pasti akan dapat mengganggu keberlanjutan perikehidupan manusia itu sendiri. Dampak kerusakan lingkungan ini tidaklah main-main, tidak boleh diremehkan oleh mereka yang tidak peduli akan lingkungan. Pada dasarnya penyebab kerusakan lingkungan itu ada dua (2), yaitu: (1) karena faktor alam itu sendiri, misalnya seperti kejadian bencana alam yang tidak satupun manusia dapat menghentikan ataupun menghilangkannya; (2) karena faktor aktivitas manusia, misalnya kerusakan alam akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya dukung ataupun daya tampung lingkungan itu sendiri, polusi udara karena semakin bertambahnya sumber-sumber polusi 2 Pembelajaran Pendidikan Lingkungan Berbasis Steam karbon (Carbon Source), seperti kendaraan bermotor, pabrik, aktivitas pembakaran limbah, dan lain sebagainya dan begitu juga sebaliknya semakin berkurangnya penyerap karbon (Carbon Sink), seperti pohon dan berbagai jenis tanaman yang lainnya.

αž’αŸ†αž–αžΈβ€‹αž’αŸ’αž“αž€αž“αž·αž–αž“αŸ’αž’

Mengajar di Fakultas Teknik dan Pascasarjana pada Program Studi Pendidikan Lingkungan, Universitas Negeri Jakarta. Penulis menyelesaikan studi S3 pada Program Studi Ilmu Lingkungan, Universitas Indonesia pada tahun 2013. Disertasinya berkaitan dengan Mitigasi Bencana dan Kajian tentang Infrastruktur. Selain itu dalam penelitian yang lain juga mengkaji Teknik Penyehatan Lingkungan serta Pengembangan Inovasi Pembelajaran Lingkungan. Artikel ilmiah yang sudah pernah dipublikasikan pada Jurnal Internasional Bereputasi dan Jurnal Nasional Terakreditasi.Β 

Dilahirkan di Indramayu, 21 Oktober 1967. Penulis menyelesaikan pendidikan di SD Negeri Sindang I tahun 1981, SMP Negeri I tahun 1984, dan SMA Negeri I tahun 1987, semuanya di kota kelahiran. Pada tahun 1993 menamatkan studi pada Jurusan Pendidikan Sejarah IKIP Jakarta, tahun 1994 sampai sekarang mendapatkan amanah sebagai dosen di Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Jakarta. Pada tahun 2002 penulis menyelesaikan Program Magister Antropologi di Universitas Indonesia, dan tahun 2014 menyelesaikan Program Doktor Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup Universitas Negeri Jakarta. Sejak tahun 2013 penulis mulai aktif meneliti dan menulis 68 Pembelajaran Pendidikan Lingkungan Berbasis Steam kajian tentang kearifan lokal dan pendidikan lingkungan. Beberapa buku yang pernah ditulis antara lain Dilema Transformasi Kearifan Lokal Masyarakat Baduy, Bank Sampah Mutiara, serta Model Pendidikan Multikultur SMA Berbasis Agama; Filosofi dan Strategi Implementasi.

Dilahirkan di Purwokerto, pada 11 Februari 1971. Penulis menyelesaikan pendidikan di SD Budi Asih, Jakarta pada tahun 1984. Penulis melanjutkan pendidikan pada jenjang berikutnya di SMPN 3, Jakarta pada tahun 1987 dan di SMAN 26, Jakarta pada tahun 1990. Kemudian melanjutkan pendidikan S1 dan lulus pada jurusan Teknik Sipil Universitas Trisakti Kekhususan Manajemen Konstruksi pada tahun 1997. Penulis lulus jenjang S2 pada jurusan Teknik Sipil Kekhususan Trasnportasi Program Pascasarjana Universitas Indonesia pada tahun 2003. Dan penulis lulus jenjang S3 pada jurusan Program Ekonomi dan Bisnis Konsentrasi Sumber Daya Manusia Universitas Pancasila pada tahun 2021. Penulis juga telah aktif membuat karya ilmiah pada bidang konstruksi dan transportasi.Β 

Lahir di Jakarta 7 Agustus 1997. Penulis lulus pada tahun 2019 dari Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Surakarta. Setelah itu langsung melanjutkan studi pada jenjang Magister (S2) pada Program Studi Magister Pendidikan Lingkungan dan lulus pada tahun 2023. Selama perkuliahan Magister (S2), penulis sering terlibat dalam kegiatan penelitian dan pengabdian yang dilakukan oleh dosen. Artikel hasil penelitian dan pengabdiannya bersama dosen telah tersajikan pada beberapa Jurnal Internasional dan Jurnal Nasional Terakreditasi. Pembelajaran Pendidikan Lingkungan Berbasis Steam 69 Bidang penelitian yang sedang didalami dalam Tesis adalah berkaitan dengan Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Digital pada Masyarakat dan Upaya Mitigasi Bencana.Β 

αžœαžΆαž™αžαž˜αŸ’αž›αŸƒαžŸαŸ€αžœαž—αŸ…β€‹αž’αŸαž‘αž·αž…αžαŸ’αžšαžΌαž“αž·αž€αž“αŸαŸ‡

αž”αŸ’αžšαžΆαž”αŸ‹αž™αžΎαž„αž’αŸ†αž–αžΈαž€αžΆαžšαž™αž›αŸ‹αžƒαžΎαž‰αžšαž”αžŸαŸ‹αž’αŸ’αž“αž€αŸ”

αž’αžΆαž“β€‹αž–αŸαžαŸŒαž˜αžΆαž“

αž‘αžΌαžšαžŸαž–αŸ’αž‘αž†αŸ’αž›αžΆαžαžœαŸƒ αž“αž·αž„β€‹αžαŸαž”αŸ’αž›αŸαž
αžŠαŸ†αž‘αžΎαž„αž€αž˜αŸ’αž˜αžœαž·αž’αžΈ Google Play Books αžŸαž˜αŸ’αžšαžΆαž”αŸ‹ Android αž“αž·αž„ iPad/iPhone αŸ” αžœαžΆβ€‹αž’αŸ’αžœαžΎαžŸαž˜αž€αžΆαž›αž€αž˜αŸ’αž˜β€‹αžŠαŸ„αž™αžŸαŸ’αžœαŸαž™αž”αŸ’αžšαžœαžαŸ’αžαž·αž‡αžΆαž˜αž½αž™β€‹αž‚αžŽαž“αžΈβ€‹αžšαž”αžŸαŸ‹αž’αŸ’αž“αž€β€‹ αž“αž·αž„β€‹αž’αž“αž»αž‰αŸ’αž‰αžΆαžαž±αŸ’αž™β€‹αž’αŸ’αž“αž€αž’αžΆαž“αž–αŸαž›β€‹αž˜αžΆαž“αž’αŸŠαžΈαž“αž’αžΊαžŽαž·αž αž¬αž‚αŸ’αž˜αžΆαž“β€‹αž’αŸŠαžΈαž“αž’αžΊαžŽαž·αžβ€‹αž“αŸ…αž‚αŸ’αžšαž”αŸ‹αž‘αžΈαž€αž“αŸ’αž›αŸ‚αž„αŸ”
αž€αž»αŸ†αž–αŸ’αž™αžΌαž‘αŸαžšβ€‹αž™αž½αžšαžŠαŸƒ αž“αž·αž„αž€αž»αŸ†αž–αŸ’αž™αžΌαž‘αŸαžš
αž’αŸ’αž“αž€αž’αžΆαž…αžŸαŸ’αžŠαžΆαž”αŸ‹αžŸαŸ€αžœαž—αŸ…αž‡αžΆαžŸαŸ†αž‘αŸαž„αžŠαŸ‚αž›αž”αžΆαž“αž‘αž·αž‰αž“αŸ…αž€αŸ’αž“αž»αž„ Google Play αžŠαŸ„αž™αž”αŸ’αžšαžΎαž€αž˜αŸ’αž˜αžœαž·αž’αžΈαžšαž»αž€αžšαž€αžαžΆαž˜αž’αŸŠαžΈαž“αž’αžΊαžŽαž·αžαž€αŸ’αž“αž»αž„αž€αž»αŸ†αž–αŸ’αž™αžΌαž‘αŸαžšαžšαž”αžŸαŸ‹αž’αŸ’αž“αž€αŸ”
eReaders αž“αž·αž„β€‹αž§αž”αž€αžšαžŽαŸβ€‹αž•αŸ’αžŸαŸαž„β€‹αž‘αŸ€αž
αžŠαžΎαž˜αŸ’αž”αžΈαž’αžΆαž“αž“αŸ…αž›αžΎβ€‹αž§αž”αž€αžšαžŽαŸ e-ink αžŠαžΌαž…αž‡αžΆβ€‹αž§αž”αž€αžšαžŽαŸαž’αžΆαž“β€‹αžŸαŸ€αžœαž—αŸ…αž’αŸαž‘αž·αž…αžαŸ’αžšαžΌαž“αž·αž€ Kobo αž’αŸ’αž“αž€αž“αžΉαž„αžαŸ’αžšαžΌαžœβ€‹αž‘αžΆαž‰αž™αž€β€‹αž―αž€αžŸαžΆαžš αž αžΎαž™β€‹αž•αŸ’αž‘αŸαžšαžœαžΆαž‘αŸ…β€‹αž§αž”αž€αžšαžŽαŸβ€‹αžšαž”αžŸαŸ‹αž’αŸ’αž“αž€αŸ” αžŸαžΌαž˜αž’αž“αž»αžœαžαŸ’αžαžαžΆαž˜β€‹αž€αžΆαžšαžŽαŸ‚αž“αžΆαŸ†αž›αž˜αŸ’αž’αž·αžαžšαž”αžŸαŸ‹αž˜αž‡αŸ’αžˆαž˜αžŽαŸ’αžŒαž›αž‡αŸ†αž“αž½αž™ αžŠαžΎαž˜αŸ’αž”αžΈαž•αŸ’αž‘αŸαžšαž―αž€αžŸαžΆαžšβ€‹αž‘αŸ…αž§αž”αž€αžšαžŽαŸαž’αžΆαž“αžŸαŸ€αžœαž—αŸ…β€‹αž’αŸαž‘αž·αž…αžαŸ’αžšαžΌαž“αž·αž€αžŠαŸ‚αž›αžŸαŸ’αž‚αžΆαž›αŸ‹αŸ”

αž…αŸ’αžšαžΎαž“αž‘αŸ€αžαžŠαŸ„αž™ Prof. Dr. Henita Rahmayanti, M.Si.

αžŸαŸ€αžœαž—αŸ…β€‹αž’αŸαž‘αž·αž…αžαŸ’αžšαžΌαž“αž·αž€β€‹αžŸαŸ’αžšαžŠαŸ€αž„αž‚αŸ’αž“αžΆ