Pengantar State Auxiliary Agency

· ·
· Universitas Brawijaya Press
Sách điện tử
184
Trang
Điểm xếp hạng và bài đánh giá chưa được xác minh  Tìm hiểu thêm

Giới thiệu về sách điện tử này

Pascatumbangnya pemerintahan Orde Baru, telah terjadi perubahan konstitusi sebanyak 4 kali. Perubahan konstitusi tersebut, berimplikasi pada lahirnya sejumlah lembaga negara, misalnya Mahkamah konstitusi, Dewan Perwakilan Daerah, Komisi Yudisial, Komisi Penyiaran Indonesia, Komisi Perlindungan Anak, Komisi Penyelenggara Pemilu, Komisi Ombudsman, Komisi Pemberantasan Korupsi, dan masih banyak yang lain. Bahkan, menurut catatan pemerintah ada sebanyak 87 lembaga sampiran negara atau dalam bahasa buku ini disebut State Auxiliary agency (SAA). Kehadiran lembaga negara ini bisa dibaca dlam dua tafsir. Tafsir Pertama, lembaga baru ini muncul sebagai konsekuensi logis dari tuntutan reformasi politik. Tafsir kedua bisa dibaca dalam konteks ketidakpercayaan publik terhadap kinerja institusi peninggalan rezim Soeharto. Sebagai ilustrasi kehadiran KPK merupakan respon atas keburukan kinerja lembaga kepolisian dan kejaksaan dalam pemberantasan korupsi.

Kalau demikian penjelasannya, maka kehadiran SAA merupakan fenomena menarik dalam struktur lembaga negara Indonesia. Apa lagi SAA dalam menjalankan tugas dan fungsinya merepresentasikan lembaga negara dan masyarakat. KPK adalah mempresentasikan negara dan memperkuat fungsi keppolisian dan kejaksaan dalam memberantas korupsi. Sementara Ombudsman merepresentasikan kepentingan masyarakat. Artinya lembaga ombudsman akan selalu membela dan memperjuangkan tuntutan dan kepentingan masyarakat dalam konteks pelayanan publik yang dinilai diskriminasi dan merugikan kepentingan masyarakat. Sedangkan Komisi Yudisiaal akan memperkuat lembaga Mahkamah Agung. KY akan mengawasi perilaku jaksa dalam menjalankan tupoksinya. Kendatipun demikian, pada kenyataannya di lapangan menimbulkan gesekan dan ketegangan yang luar biasa. Misalnya, ketegangan antar KPK versus Polisi melarikan terminologi baru, yakni ‘cicak lawan buaya’. Hal yang sama juga terjadi anatar komisioner KY versus Jaksa Sarpin.

Ketegangan antara SAA dengan lembaga negara seperti kepolisian dan kejaksaan akan terus berlangsung sebagai dinamika dalam bernegara. Namun, yang paling mencemaskan dalam konflik dan ketegangan itu bila berujung pada ‘kriminalisasi’ dan kampanye pembubaran SAA. Tak bisa dipungkiri bahwa kampanye pembubaran SAA sedang berhembus kencang pada pemerintahan Jokowi. Alasannya sangat bervariasi, mulai dari alasan pemborosan uang negara, overlapping fungsi hingga alasan rivalitas antar lembaga. Kampanye ini tentunya merupakan pukulan sekaligus tantangan bagi SAA agar tetap eksis dalam struktur lembaga formal negara. Kesemua narasi ini terungkap secara jelas, kritis dan argumentatif dalam karya ini. Menariknya lagi adalah buku ini ditelaah dengan menggunakan perspektif politik dan pemerintahan. Dengan demikian, kehadiran karya ini aka mengisi kelangkaan literatur SAA sekaligus memberikan pengetahuan mendasar pada mahasiswa, dosen, politisi, birokrat, dan penggiat LSM mengenai urgensinya memahami, memperkuat, dan membelah eksistensi SAA dalam struktur pemerintahan modern dan demokratis.

Giới thiệu tác giả

Andi Setiawan lahir di Cilacap Jawa Tengah pada 21 Agustus 1987. Tahun 2005 Menempuh jenjang pendidikan S1 di Jurusan Ilmu Pemerintahan Fisip Undip Semarang, dilanjutkan tahun 2011 dengan mengambil di universitas yang sama di Jurusan Ilmu Politik. Saat ini penulis aktif mengajar di Prodi Ilmu Pemerintahan, penulis juga aktif di Laboratorium Program Studi Ilmu Pemerintahan UB. Tulisan yang sudah dihasilkan antara lain menulis tentang Kelompok Kepentingan yang dimuat di Jurnal Politika Undip pada tahun 2012; Andi Setiawan, dkk dengan judul “Peran Organisasi Kemasyarakatan Dalam Konteks Politik Lokal “(Studi Kasus Muhammadiyah dan NU di Kota Malang) pada tahun 2013; Andi Setiawan, dkk dengan judul “Kesiapan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Timur dalam Melaksanakan Kebijakan Pengurangan Risiko Bencana (PRB)” Tahun 2014; dan yang terakhir menulis tentang “Identitas Etnik Dayak di Boerneo” dalam buku yang berjudul Menimbang Politik Desentralisasi di Indonesia. Dapat dihubungi di email [email protected].

Irma Fitriana Ulfah lahir di Pati, 4 November 1988. Lulusan Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro Semarang (2010) dan menyelesaikan studi di Magister Ilmu Politik di Universitas yang sama (2012). Saat ini menjadi staf pengajar di Program Studi Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya Malang (2013) dan menjabat sebagai Ketua Unit Jaminan Mutu Prodi Ilmu Pemerintahan. Karya yang sudah dihasilkan antara lain: Irma Fitriana Ulfah, dkk, “Merumuskan Model Gerakan Rekam Jejak Politik Kandidat” Tahun 2013. Irma Fitriana Ulfah, dkk, “Kesiapan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Timur dalam Melaksanakan Kebijakan Pengurangan Risiko Bencana (PRB)” Tahun 2014. Pada tahun 2014, penulis juga berkontribusi sumbangsih keilmuan tentang “Menelaah Pasang Surut Otonomi Desa” dalam buku yang berjudul Menimbang Politik Desentralisasi di Indonesia. Bisa dihubungi melalui: [email protected].

Muhtar Haboddin lahir di Jeneponto Merampungkan Sarjana Ilmu Pemerintahan UGM pada tahun 2001 dan Master of Art (MA) Ilmu Politik UGM pada tahun 2009. Pada tahun 2006-2010 menjadi deputi riset dan publikasi The Indonesian Power for Democracy (IPD). Pada tahun 2010-sekarang menjadi dosen pada Program Studi Ilmu Pemerintahan, FISIP Universitas Brawijaya. Tahun 2011 menjadi kordinator Forum Studi pemerintahan Transformatif. Tulisan pernah dimuat di Koran Bernas Jogjakarta, Ambon Ekspres dan Lombok Post. Selain itu, penulis juga menulis di Jurnal Sosial dan Ilmu Politik UGM, Jurnal Socio Universitas Negeri Yogyakarta, Jurnal Politika-FISIP UNSOED, Jurnal Renai Percik, Jurnal Governance UNISMABekasi, Jurnal Desentralisasi LAN-Jakarta, Jurnal Interaktif FISIP-Brawijaya, Ilmu Pemerintahan UMY, Jurnal Aliansi FISIP dan Jurnal Ilmu Politik Universitas Siliwangi Tasikmalaya serta Jurnal Administrasi Negara-FISIP Universitas SriwijayaPalembang. Selain menulis buku, artikelnya juga setiap bula terbit dalam Koran Lombok Post. Dapat dihubungi melalui: [email protected].

Xếp hạng sách điện tử này

Cho chúng tôi biết suy nghĩ của bạn.

Đọc thông tin

Điện thoại thông minh và máy tính bảng
Cài đặt ứng dụng Google Play Sách cho AndroidiPad/iPhone. Ứng dụng sẽ tự động đồng bộ hóa với tài khoản của bạn và cho phép bạn đọc trực tuyến hoặc ngoại tuyến dù cho bạn ở đâu.
Máy tính xách tay và máy tính
Bạn có thể nghe các sách nói đã mua trên Google Play thông qua trình duyệt web trên máy tính.
Thiết bị đọc sách điện tử và các thiết bị khác
Để đọc trên thiết bị e-ink như máy đọc sách điện tử Kobo, bạn sẽ cần tải tệp xuống và chuyển tệp đó sang thiết bị của mình. Hãy làm theo hướng dẫn chi tiết trong Trung tâm trợ giúp để chuyển tệp sang máy đọc sách điện tử được hỗ trợ.