Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research), dengan model Kemmis & Taggart. Penelitian ini berlangsung dalam 3 siklus, dalam satu siklus terdapat satu kali pertemuan. Pengumpulan data menggunakan teknik observasi, dokumentasi, wawancara dan catatan lapangan. Teknik analisis data yang digunakan yaitu teknik analisis kualitatif, yang meliputi: reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Teknik pemeriksaan keabsahan data menggunakan teknik triangulasi metode. Kriteria keberhasilan dalam penelitian ini apabila hasil observasi aktivitas peserta didik diakhir siklus berada dalam kategori tinggi (75%- 79%) atau sangat tinggi ( >80%).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan metode active learning tipe true or false (benar atau salah) dalam pembelajaran IPS mampu meningkatkan aktivitas belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari hasil observasi aktivitas pembelajaran siswa di kelas yang diambil datanya. Pada siklus I persentase aktivitas siswa diperoleh sebesar 54,54%, yang menunjukkan bahwa aktivitas siswa pada siklus ini berada dalam kategori rendah. Pada siklus II, terjadi peningkatan persentase aktivitas belajar menjadi 63,64%. Antara siklus I dan siklus II terjadi peningkatan sebesar 9,1%, meskipun aktivitas pada siklus II masih berada dalam kategori rendah. Maka dari itu, peneliti kembali melakukan refleksi, menemukan hambatan, dan mencari solusi untuk diterapkan pada siklus selanjutnya. Aktivitas siswa dari siklus II ke siklus III mengalami peningkatan sebesar 18,18%, dimana pada siklus II aktivitas belajar siswa sebesar 63,64 % dan pada siklus III menjadi 81,82 %. Aktivitas siswa pada siklus III sudah tergolong dalam kategori tinggi.