Perjalanan Panjang Tanaman Indonesia

· Yayasan Pustaka Obor Indonesia
4.4
9 則評論
電子書
232
頁數
評分和評論未經驗證 瞭解詳情

關於這本電子書

Kehidupan manusia sangat tergantung pada tanaman, baik untuk pangan, obat-obatan, kesehatan lingkungan, dan keindahannya. Selama beribu tahun sejarah keberadaan tanaman di muka bumi ini, manusia berhasil mengubah sejumlah jenis tumbuh-tumbuhan menjadi tanaman budidaya dan mengelolanya dalam sistem pertanian. Dengan pemanfaatan api, pengembangan sistem pertanian, dan penggunaan energi fosil, populasi manusia menjadi berlipat ganda. Pada tahun 2012, jumlah tersebut telah mencapai tujuh miliar, yang kebutuhan dasarnya tetap bertumpu pada tanaman. Pertanyaannya, sampai kapan manusia dapat berkembang di bumi yang sumber lahan untuk kebutuhan dasarnya sangat terbatas itu?

Dalam hal pertanian, Indonesia merupakan salah satu negara yang ideal untuk pengembangannya. Secara alami, Indonesia memiliki ribuan jenis tumbuh-tumbuhan yang berpotensi untuk memenuhi kebutuhan dasar rakyatnya. Selain itu, lingkungan alam Indonesia menawarkan tempat tumbuh yang baik untuk jenis-jenis pendatang, baik yang memasuki Indonesia dengan sendirinya, maupun yang didatangkan untuk tujuan ekonomi. Dari lima tanaman pangan utama Indonesia (padi, jagung, ketela pohon, ketela rambat, dan kedelai), hanya padi yang merupakan jenis asli Indonesia. Lalu apa yang terjadi dengan jenis-jenis tanaman asli Indonesia lainnya?

Sebagai bagian dari wilayah Malesia, yang Indonesia merupakan bagian terbesarnya, Indonesia adalah pusat penyebaran jenis buah-buahan seperti rambutan, manggis, dan durian. Indonesia juga merupakan pusat penyebaran ubi-ubian seperti talas, uwi, dan gembili. Tidak kalah pentingnya untuk dicatat Indonesia adalah tempat jenis-jenis pohon pangan seperti sagu. Sudah sampai di mana kita menangani kekayaan ini sehingga bermanfaat untuk rakyat Indonesia? Buku ‘Perjalanan Panjang Tanaman Indonesia’ ini memaparkan jenis-jenis tanaman yang sekarang terdapat di persawahan, di kebun-kebun sayur, di pekarangan, dan di perkebunan. Jumlah rakyat Indonesia pada tahun 2011 telah mencapai hampir 240 juta jiwa. Tanaman-tanaman ini merupakan modal Indonesia menghadapi masa depannya

評分和評論

4.4
9 則評論

關於作者

Sastrapradja, Setijati Didin, lulus dengan gelar Doctor of Philosophy (Ph.D.) dalam bidang Botani dari State University of Hawaii (UH). Setelah tamat sekolah di UH, Setijati berkecimpung dalam penelitian mengenai sumber daya tumbuhan Indonesia. Minatnya dalam bidang tumbuhan itu membawa Setijati terlibat dalam pelestarian sumber daya tumbuhan untuk pangan global. Oleh karena itu, institusi dunia seperti FAO, IPGRI, CIP dari CGIAR, UNESCO, dan UNEP menjadi mitra kerjanya. Setijati diangkat menjadi Direktur Lembaga Biologi Nasional-LIPI (LBN) di Bogor selama 13 tahun. Dari LBN, Setijati ditugasi menjadi Direktur Pusat Penelitian Bioteknologi-LIPI, sebuah institusi baru yang berkedudukan di Bogor. Pada waktu Emil Salim mendirikan Yayasan Keanekaragaman Hayati (KEHATI) di Jakarta, Setijati diminta untuk menjadi direktur pertama yayasan ini. Setijati juga pernah menjadi Staf Khusus Menteri Lingkungan Hidup ketika isu keanekaragaman hayati mulai mencuat di tingkat internasional. Setelah pensiun dari PNS, Setijati mendirikan Perpustakaan Desa di desa tempat tinggalnya, yaitu Loji, Bogor Barat. Perpustakaan ini diperuntukkan bagi anak-anak sekitar Loji. Kegiatan lainnya setelah pensiun adalah menuliskan pengalamannya dalam bidang ilmu yang diperoleh dari sekolah dan tempat kerjanya.

為這本電子書評分

請分享你的寶貴意見。

閱讀資訊

智能手機和平板電腦
請安裝 Android 版iPad/iPhone 版「Google Play 圖書」應用程式。這個應用程式會自動與你的帳戶保持同步,讓你隨時隨地上網或離線閱讀。
手提電腦和電腦
你可以使用電腦的網絡瀏覽器聆聽在 Google Play 上購買的有聲書。
電子書閱讀器及其他裝置
如要在 Kobo 等電子墨水裝置上閱覽書籍,你需要下載檔案並傳輸到你的裝置。請按照說明中心的詳細指示,將檔案傳輸到支援的電子書閱讀器。