Perlindungan Sosial dan Klientelisme: Makna Politik Bantuan Tunai dalam Pemilihan Umum

· UGM PRESS
5,0
2 ressenyes
Llibre electrònic
190
Pàgines
No es verifiquen les puntuacions ni les ressenyes Més informació

Sobre aquest llibre

Distribusi bantuan langsung tunai (BLT) menjelang pemilu presiden 2009 menggambarkan pergulatan calon presiden dalam memanfaatkan skema perlindungan sosial khusus untuk masyarakat miskin guna memperoleh dukungan politik dari pemilih. Berbagai literatur kajian politik kebijakan sosial di Amerika Latin menyebut mobilisasi pemilih menggunakan program serupa dengan BLT sebagai praktik klientelisme atau pembelian suara. Program BLT memiliki makna politik yang cukup besar bagi semua calon presiden dalam upaya meningkatkan perolehan suara pemilih. Pada saat BLT dibagikan, Megawati menyampaikan penolakannya atas program BLT tetapi menjelang pemilu legislatif ia menarik kembali penolakannya. Reposisi Megawati itu diakhiri dengan klaim atas program BLT untuk mendapatkan dukungan politik dari pemilih. Presiden SBY merespon penolakan dan reposisi Megawati itu dengan strategi yang terencana secara sistematis. Mendekati pemilu, Presiden SBY juga menyampaikan klaim atas program BLT. Di sisi lain. ketika Megawati menolak program BLT, Jusuf Kalla mempertahankan program itu dari penolakan Megawati tetapi setelah pemilu berakhir, Jusuf Kalla menyadari bahwa BLT telah digunakan untuk mobilisasi pemilih. Jusuf Kalla pun juga menyatakan klaimnya atas program BLT.  Apa yang dilakukan oleh semua calon presiden di atas didorong oleh keinginan untuk meningkatkan popularitas guna memenangkan pemilu. Sebelum meningkatkan popularitas Presiden SBY menjelang pemilu 2009, BLT juga telah meningkatkan popularitas SBY ketika dibagikan di tahun 2005. Belajar dari cerita sukses distribusi BLT 2005 tersebut, program BLT 2008 dirancang untuk meningkatkan popularitas Presiden SBY dan membantunya memenangkan pemilu. Buku yang membahas tentang bagaimana program BLT dimanfaatkan untuk praktik klientelisme dan pembelian suara guna memenangkan pemilu ini menggunakan pengalaman di Amerika Latin sebaga perbandingan kasus untuk menganalisis isu tersebut. Dengan cara itu diharapkan pembahasan dalam buku ini menjadi lebih utuh dan mendalam.  

Puntuacions i ressenyes

5,0
2 ressenyes

Sobre l'autor

Mulyadi Sumarto adalah seorang pengajar di Jurusan Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta. Selain mengajar, Mulyadi juga bekerja sebagai peneliti di Pusat Studi Kependudukan dan Kebijakan UGM. Pada tahun 2013, ia mendapatkan gelar Ph.D. dari Australian National University (ANU), Australia, dengan disertasi yang ia beri judul “Welfare Regime, Social Conflict, and Clientelism in Indonesia”. Sebelum akhirnya lulus dari ANU, Mulyadi sempat mengikuti program Ph.D. di Maastricht University, Belanda, selama satu semester. Di sana, Mulyadi belajar teori tentang welfare states dan perlindungan sosial, tetapi karena alasan masalah pembimbingan disertasi, ia memutuskan untuk pindah dari Maastricht University ke univesitas yang ia rasa lebih baik, ANU. Mulyadi telah melakukan banyak penelitian dan memberikan konsultasi kebijakan terkait dengan tema minat kajiannya, yaitu kebijakan sosial, welfare regime, perlindungan sosial, modal sosial, konflik sosial, klientelisme, dan pengembangan masyarakat. Mulyadi telah menerbitkan buku, bab buku, dan artikel jurnal. Salah satu artikel yang ditulisnya mengenai jaring pengaman sosial dan transisi ekonomi telah diterbitkan dalam tiga bahasa, yaitu bahasa Indonesia, Inggris, dan Prancis. Ketekunannya dalam melakukan penelitian dan publikasi telah membuat Mulyadi terpilih sebagai salah satu dari dua puluh fellow World Social Science (WSS) dalam suatu proses seleksi ketat yang diadakan oleh International Social Science Council (ISSC) yang berkantor di Paris, Prancis. Sebagai fellow WSS, Mulyadi didorong untuk mengembangkan kegiatan akademis bertema global social governance. Oleh ISSC, Mulyadi difasilitasi untuk mengembangkan kegiatan penelitian dan publikasi mengenai transformasi welfare regime, konflik sosial, dan klientelisme. Untuk korespondensi, Mulyadi dapat dihubungi melalui email: [email protected].

Puntua aquest llibre electrònic

Dona'ns la teva opinió.

Informació de lectura

Telèfons intel·ligents i tauletes
Instal·la l'aplicació Google Play Llibres per a Android i per a iPad i iPhone. Aquesta aplicació se sincronitza automàticament amb el compte i et permet llegir llibres en línia o sense connexió a qualsevol lloc.
Ordinadors portàtils i ordinadors de taula
Pots escoltar els audiollibres que has comprat a Google Play amb el navegador web de l'ordinador.
Lectors de llibres electrònics i altres dispositius
Per llegir en dispositius de tinta electrònica, com ara lectors de llibres electrònics Kobo, hauràs de baixar un fitxer i transferir-lo al dispositiu. Segueix les instruccions detallades del Centre d'ajuda per transferir els fitxers a lectors de llibres electrònics compatibles.